Armada resque Tagana Kabupaten Bantaeng. |
BANTAENG, BL- Armada resque Tagana Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan berupa speed boat mengalami musibah disaat setelah membantu mengawal evakuasi nelayan yang mendapat serangan ombak tinggi yang terjadi pada Senin dan Selasa (14-15/7) diperairan Tonrokassi Desa Rappoa.
“Armada speedboat Tagana ini terbalik pada Selasa pagi sekitar pukul 9, setelah membantu menyelamatkan puluhan nelayan yang melayat pada Senin hingga Selasa dan tiba tiba mendapat serangan ombak tinggi disertai angin kencang” kata Syahrul Bayan selaku Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantaeng melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
“Kami tak menyangka, tiba tiba saja kemudi speedboad yang dinakodai Syamsuddin anggota Tagana Bantaeng, tidak bisa berputar oleh karena baling baling speed ini sudah terlilit dengan tali bentangan rumput laut yang ada di Tonrokassi. Tapi, Alhamdulillah kami berlima selamat dari musibah naas, dilanjutkan tuturan Asrul selaku Koordinator Lapangan Tagana Bantaeng.
Menurut Syahrul Bayan, ke lima anggota Tagana itu bernama Asrul Supu, Syamsuddin, Irman, Syahrir dan Ismunandar. “Kami perintahkan melaut sekitar pukul 6 pagi, yang mana kondisi cuaca waktu itu sudah bisa kami masuk. Untunglah dengan kepiawaian tim Tagana kami yang juga pernah mengikuti Diklat Tagana Khusus di Jakarta, maka saya semakin yakin dan optimis mampu atasi evakuasi ini. Dan juga, tim Tagana Bantaeng telah kami bekali dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam musibah ini, kerusakan yang dialami speedboat Tagana cukup parah, karena mesin yang tidak bisa aktif, dan bagian rangka atas patah. Pengadaan Speedboad ini berasal dari DIPA Depsos RI Tahun Anggaran 2008 lalu.
Evakuasi nelayan yang berlangsung di Tonrokassi ini disaksikan juga Kepala Desa Rappoa Iwan Darfin, dan beberapa tokoh masyarakat. Warga yang melaut di Tonrokassi ini yang mengalami musibah ombak tinggi sekitar 10 perahu yang terdiri 19 orang, semuanya berhasil selamat.