PANDU-WISTA, Membangun Pemandu Wisata Lokal untuk Menjaga Hutan Damar Sukagalih

Berita Lingkungan Jelajah Terkini

SUKABUMI, BERITALINGKUNGAN.COM– Potensi ekowisata sering kali tak berjalan optimal bukan karena alamnya kurang indah, melainkan karena keterbatasan sumber daya manusia.

Berangkat dari kesadaran itu, sebuah inisiatif bernama PANDU-WISTA (Pamuda Anu Ngahiji Desa Urang) hadir di Kampung Sukagalih, Dusun Pandan Arum, Desa Cipeuteuy, Kabupaten Sukabumi.

Program ini digagas Aurelia Melvin Suteja, mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), sebagai upaya memperkuat fondasi pengelolaan ekowisata Hutan Damar Sukagalih melalui peningkatan kapasitas pemandu wisata lokal.

Bukan sekadar mengajarkan jalur wisata, PANDU-WISTA menekankan pentingnya pengetahuan, cara bercerita, dan pemahaman makna di balik setiap sudut hutan.

Hutan Damar Sukagalih dikenal memiliki lanskap alami yang masih terjaga serta kekayaan budaya yang melekat kuat pada kehidupan masyarakat. Namun potensi itu perlu diiringi dengan pemandu yang bukan hanya memahami SOP wisata, tetapi juga mampu melakukan interpretasi, yakni menyampaikan sejarah, nilai ekologis, hingga pesan konservasi kepada wisatawan..

Dalam pelaksanaannya, peserta pelatihan mendapatkan materi langsung dari Teguh Hartono, seorang profesional eduwisata dan interpreter berpengalaman. Ia membekali peserta dengan teknik interpretasi, storytelling, serta cara menyampaikan informasi yang relevan dan mudah dipahami pengunjung lintas usia.

Menariknya, program ini juga menandai peluncuran buku panduan bergambar “Pituduh Ekowisata Sukagalih”. Buku tersebut berisi informasi visual, cerita kawasan, tanaman herbal, rute wisata, serta titik-titik interpretasi di Hutan Damar. Buku ini dirancang sebagai alat bantu belajar agar materi pelatihan lebih mudah dipahami dan diterapkan di lapangan.

Pelatihan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB dan diikuti oleh 17 peserta berusia 18–40 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Peserta dibagi ke dalam tiga kelompok kecil dan langsung melakukan praktik lapangan melalui metode roleplay seperti kegiatan memandu wisata sesungguhnya.

Jalur yang dilalui mencakup titik kumpul di Kampung Cipeuteuy, Sungai Citamiang, Tangga Nanggung, area camping ground, hingga titik pengamatan elang. Sepanjang perjalanan, peserta mempraktikkan narasi product knowledge tentang hutan, termasuk pengenalan tanaman herbal beserta manfaatnya.

Pendekatan ini dinilai efektif membangun kepercayaan diri peserta. Pemandu tidak hanya dilatih mengantar wisatawan berjalan di hutan, tetapi juga mengajak mereka memahami cerita, kearifan lokal, dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Respons peserta terhadap program ini terbilang positif. Hasil survei menunjukkan materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dinilai bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan memandu wisata di kawasan Hutan Damar Sukagalih.

Melalui PANDU-WISTA, masyarakat Kampung Sukagalih diharapkan semakin terlibat aktif dalam pengembangan ekowisata berbasis konservasi. Program ini menjadi langkah awal menciptakan pemandu wisata lokal yang mampu memberikan pengalaman aman, informatif, dan berkesan, sekaligus menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam (Wan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *