Longsor terjadi di 3 lokasi yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan. Longsor tersebut menelan korban jiwa.
Akibat longsor tersebut 11 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 2 orang lainnya masih dalam proses pencarian. Sementara kerugian material berdasarkan data BPBD Kota Jayapura yaitu ada 15 unit rumah rusak berat dan 40 unit rumah rusak ringan.
Menurut Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Bernard Lamia, musibah itu terjadi berawal hujan deras dari pukul 18.30 Wit mengakibatkan banjir bandang yang membawa matrial berat dan menghantam rumah penduduk. Banjir bandang berasal dari Sungai ATO, Sungai Anapri, dan Sungai STM.
Adapun kebutuhan yang mendesak terkait dengan kejadian itu yaitu – Peralatan pembersihan lumpur seperti : Truk, gerobak, cangkul, linggis dan lain-lain, uang duka bagi korban meninggal dan bantuan pembangunan rumah yang hancur.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihak BPBD Kota Jayapura, TNI, Polri, Basarnas dan relawan sedang melakukan evakuasi dan pendataan menggunakan peralatan seadanya. Mereka juga memberikan bantuan logistik kepada pengungsi dan petugas serta membuka akses jalan dan pembersihan. (Wan).