Ketgam : Satu-satunya bak penampungan air yang selama ini dimanfaatkan 160 Kepala Keluarga yang mendiami kampung Padang Alai, Kabupaten Padang Pariaman. Foto : Marwan Azis.
Padang Alai, BERLING-Sudah dua pekan warga Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman kesulitan mendapatkan air bersih. Bahwa sejumlah warga mengaku sudah belasan hari tidak mandi.
“Air sangat susah, biasanya warga menampung air hujan di bak, tapi saat ini bak sudah kering dan retak-retak bahkan ada hancur akibat gempa,”kata Zamil, warga Padang Alai (14/10) kemarin.
Menurut Zamil, pemerintah daerah sudah mengirim satu mobil tanki perhari tapi belum mencukupi.”Buat minum aja susah apalagi buat mandi dan berbagai keperluan lainnya,”ujarnya. Kanagarian Padang Alai yang dihuni sekitar 160 Kepala Keluarga (KK) merupakan salah kampung yang paling para diguncang gempa pada 30 September 2009 lalu dengan kekuatan 7,9 SK.
Untuk mandi, Zalim bersama sejumlah warga Padang Alai mengaku harus menempu perjalanan sekitar tiga kilometer baru sampai disungai yang letaknya berada di Kampung Seberang, karena air sungai yang ada di Kampung Alai bau amis dan berwarna coklat sehingga tak layak dikomsumsi maupun pakai buat mandi.”
Sebelum gempa warga biasanya memanfaatkan air sungai yang ada dikampung ini, tapi sekarang udah nggak layak dipakai karena airnya bau amis. Di sungai itu banyak mayat korban gempa yang tertimbun. Selaun itu, jalan menuju ke sungai disini, tidak memungkinkan untuk dilalui karena tanahnya retak-retak sehingga orang was-was tertimbun longsor,”tambahnya.
Warga tak tahan berjalan jauh menuju sumber air, terpaksa tak dapat mandi selama berhari-hari.”Saya sudah 14 hari tidak mandi, karena tak ada air,”kata seorang warga yang tidak mau menyebut identitasnya.
Zamil mengharapkan agar pemerintah segera membantu sehingga warga Padang Alai tidak mengalami krisis yang berkepanjangan.”Saya berharap pemerintah segera tangap dengan kondisi warga disini yang sudah dua pekan mengalami kesulitan air bersih. Mungkin lebih baik pemerintah memfasilitasi bagaimana cara agar warga bisa memanfaatkan air tanah dengan cara dibor,”tandasnya. (Marwan Azis).