Salah satu kegiatan bisnis rotan. foto: Bharatanews.com |
KENDARI, BL-Wahana Lingkungan Hidup (Wallhi) Sultra dan eL-BAL kegiatan lokakarya Rotan Lestari yang diselenggarakan , Selasa (2/9) pagi.
Kegiatan yang sifatnya kolaboratif ini juga bekerja sama dengan Non-Timber Forest Products – Exchange Programme (NTFP-EP) Indonesia sebuah lembaga yang bergerak pada pelestarian sumber daya alam indonesia dan dihadiri oleh unsur pemda provinsi Sultra ( dinas BKSDA, DInas Kehutanan, Dinas Perindag) dipandang strategis menjadi momentum menuju pelestarian rotan di Sultra dan tentu saja dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat .
“Disamping itu, juga bagaimana mengelola dan membudidayakan serta membuka peluang industri produktif terhadap sumber – sumber daya alam khususnya untuk komoditas rotan yang memang sedang dalam kondisi dan jumlah yang sangat kritis di mana tersebar di beberapa kabupaten di sultra, meliputi Kabupaten Konsel, Konawe, Kolaka dan sekitarnya dengan melibatkan pemda melalui instansi terkait,”kata Jufri Almarxis Kalosara, aktifis Walhi Sultra seperti dilansir Sultranews.com (Member sindikasi Beritalingkungan.com).
Akhir- akhir ini, lanjut Jufri, muncul kesadaran akan pentingnya menggali potensi sumber daya hayati, mengembangkan nilai tambah produk, maupun upaya pemasarannya. Kesadaran tersebut muncul ketika fakta di lapangan yang ditemukan Walhi menunjukkan, bahwa, kegiatan konservasi haruslah dibarengi dengan kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai pelaku langsung dari kegiatan konservasi itu sendiri.
“Pengalaman yang didapat dari kegiatan-kegiatan yang menggabungkan aspek ekologi dan ekonomi tersebut menunjukkan, bahwa, ada beberapa problem yang muncul ke permukaan sehingga dirasa perlu mendorong lebih sistematis lagi, sehingga kegiatan tersebut benar-benar siap masuk ke dalam bisnis yang menguntungkan secara ekonomis dan sosial bagi masyarakat dengan tetap mempertimbangkan aspek-aspek kelestarian sumberdaya,”ungkap Jufri.(FOL)