Ilustrasi evakuasi korban longsor. Foto : ANTARA/Maril Gafur. |
CILILIN, BL- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meralat data yang sebelumnya sempat melaporkan 24 orang tertimbun longsor di Kampung Nagrog Desa Mukapayung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung.
Namun setelah dilakukan pendataan dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat dinyatakan bahwa korban tertimbun longsor sebanyak 17 orang, dimana 6 orang sudah ditemukan meninggal dan 11 orang masih tertimbun longsor. 2 orang luka berat akibat terkena longsor.
6 korban meninggal adalah Agus (7 thn), Tedi (12 thn), Adit (5 thn), Tika (25 thn), Fitri (10 thn), dan Dedi (30 thn). Dua orang yang luka dimana 1 orang dirawat di RS Sadikin Bandung dan 1 di rawat di rumah. Sebanyak 23 KK mengungsi di rumah kerbatnya.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengungkapkan, pencarian korban hanya bisa dilakukan secara manual karena medan jalan yang sulit. Jalan menuju lokasi yang sempit dan menanjak, tak memungkinkan mengirimkan alat berat. Lokasi longsor berada di atas bukit yang dikenal warga dengan sebutan Bukit Dipatiukur.
Longsor di Kampung Nagrok Desa Mukapayung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat terjadi di tiga titik yaitu di daerah Pasirpogor yang menimpa dua rumah, di bukit Pasir Cikareo, dan di Dusun Tiga Kampung Nagrok Desa Mukapayung RT 4 RW 7 atau biasa dikenal Bukit Dipatiukur.
Sutopo juga menyampaikan, sekitar 100 orang telah digerakan untuk melakukan evakuasi terdiri dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, Basarnas, relawan dan masyarakat. Kepala BNPB bersama Deputi Penanganan Darurat BNPB meninjau langsung di lokasi longsor. BNPB menyerahkan bantuan logistik dan peralatan kepada BPBD Bandung Barat.
Kebutuhan mendesak adalah perlalatan evakuasi, cangkul, skop, sepatu boot, masker dan alat berat. (Jekson Simanjuntak/Marwan Azis).