Suasana Pelatihan Geojournalist yang digelar SIEJ-EJN di Jakarta (28/8). Foto : Marwan Azis/Beritalingkungan.com. |
JAKARTA, BL- The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia bekerjasama Earth Journalism Network (EJN) kemarin memperkenalkan trend jurnalisme baru bernama Geojournalist bagi wartawan lingkungan di Jakarta.
Perkembangan multimedia digital memberi warna bagi pengembangan konten karya jurnalis, terutama jurnalis yang bekerja di media online, kini tak hanya menayangkan naskah berita, foto, video, namun juga bisa dilengkapi dengan peta atau map berbasis data.
Menurut Direktur SIEJ, IGG Maha Adi, trend journalisme dua tahun terakhir ini berkembang dari journalisme tradisional ke moderen , geojurnalisme tumbuh seiring pertumbuhan aplikasi-aplikasi yang sanggup mengestrak banyak data dan memberi informasi secara singkat. Untuk memanfaatkan peluang dari kemajuan teknologi tersebut, wartawan perlu keahlian tambahan dalam memetakan data online dan menentukan konteks publik.
Pelatihan Geojournalis yang bertempat di kantor Wisma Freedom Institute ini juga didukung Internews, Freedom Institute dan Humanitaria openstreetMap Team. Acara ini diikuti oleh jurnalis dari berbagai media di Jakarta dan daerah.
Peserta selain dilatih bagaimana menggunakan, menggupload data di peta yang dikembangkan streetMap, juga diberi pembekalan frontlineSM berbasis sms, twitter dan map. Peserta tak hanya diberi materi kelas, tapi juga praktek lapangan terutama pendataan infrastruktur perkotaan Jakarta hingga pemanfaatan GPS untuk memperoleh data lapangan yang nantinya akan diupload di map digital. (Marwan Azis/Yos Hasrul).