PADANG, BL-Bencana gempa bumi di Sumatera Barat selain menimbulkan korban jiwa, para pengungsi yang masih hidup pun dapat mengalami trauma berkepanjangan sehingga tidak dapat menjalani kehidupannya secara normal, terlebih lagi jika yang mengalaminya adalah anak-anak.
“Biasanya, anak-anak akan menderita silent trauma. Trauma tipe ini tidak terlihat, namun dapat terlihat kembali ketika penderita mengalami hal yang serupa,”kata Insan,, salah satu tim trauma healing ACT kemarin.
Selain di SDN 08 Tungka Kampung Panyalai, tim trauma healing ACT pun mendatangi MTs Negeri Tandikat untuk mengadakan terapi trauma healing. Berbagai permainan yang menghibur disajikan oleh anggota tim yang dibantu Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. (Elizabeth Swanti)