Ilustrasi Danau/ setu rawa kalong di Depok. Foto : Istimewa. |
JAKARTA, BL- Pemprov DKI Jakarta berencana membeli lahan di kawasan Depok, yang selanjutnya dijadikan danau, sebagai salah satu cara mengatasi banjir di ibu kota.
Keinginan membeli lahan ini diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menyayangkan sikap Pemkot Depok yang masih memberi izin membangun di bantaran Ciliwung. Padahal, beberapa lokasi di bantaran Ciliwung berkontur rendah.
“Kita semua tahu teori, Jakarta tak berdiri sendiri, makanya untuk sungai Ciliwung, seperti di Depok yang konturnya rendah jangan diberi izin mendirikan rumah. Bukan kita mau mencampuri urusan Depok, hanya dibutuhkan kerja sama,” ujarnya, Sabtu (16/11) seperti dilansir situs resmi Pemda DKI, beritajakarta.com.
Sejauh ini, menurut Basuki, pihak Pemprov DKI bersedia membeli jika ada pemilik lahan di bantaran Kali Ciliwung Depok yang mau menjual lahannya. Sedangkan pengelolaannya bila sudah dibeli akan kembali diserahkan ke Pemkot Depok.
“Jika pemiliknya mau jual, DKI akan beli lahan itu untuk menjadi danau. Itu nanti bisa kita serahkan ke Depok untuk dikelola, tak masalah, bisa kerja sama,” ucapnya.
Tentang kesinambungan kebijakan, Basuki menegaskan, bukan bermaksud ingin mencampuri urusan wilayah lain. Mengenai kerja sama sendiri, menurutnya sudah dirintis sejak masa Sutiyoso menjadi gubernur.
“Jakarta harus sudah menjadi megapolitan sehingga harus ada kesinambungan. Seperti halnya transportasi kita sudah membentuk otoritas transportasi Jabodetabek,” katanya.
Namun demikian, Basuki menyadari bahwa sebagai wilayah pemerintahan, Depok memiliki otoritas. Dirinya pun tidak bisa memaksa bila memang Pemkot Depok memiliki kebijakan sendiri.
“Tapi kalau Depok tetap kasih izin yang daerah landai kemudian diuruk untuk didirikan rumah, ya itu hak pemerintah Depok. Makanya dibutuhkan tangan pemerintah pusat untuk intervensi,” tandasnya. (Budi/BJ/MJ).