Sayuran organik yang dipamerkan di Bogor Organic Fair. Foto : Cita Ariani/SIEJ. |
BOGOR, BL-Aliansi Organis Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor, Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia, dan Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan Bogor Organic Fair (BOF) ke dua dan Festival Herbal Indonesia di halaman muka kampus IPB Baranangsiang, Bogor, pada 9 sampai 10 Juni 2012. Dengan tajuk Pasar Organik dan Fair Terbesar di Indonesia.
“Acara ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bagaimana hidup sehat, ramah lingkungan dan sosial, dengan pertanian dan gaya hidup organik “, ungkap Sri Nuryati, Media dan Campaign Manager AOI, “selain itu, untuk mempermudah rantai pemasaran petani organik dengan produsen besar dan konsumen”.
Acara ini dimeriahkan 35 gerai peserta dan 10 food festival. Diantaranya tiga gerai peserta yang berasal dari kelompok tani. “Kami jadi mudah membuat sertifikasi produk karena gerainya hadir disini dan dapat memperkenalkan langsung produk organik kami ke konsumen atau bekerja sama dengan produsen besar”, ungkap Rudi Redani, Direktur Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia yang membina kelompok tani kayu manis organik Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain bazaar, terdapat juga acara lain (side event) seperti unjuk wicara, seminar, lokakarya, berbagai lomba organik dan herbal. Sebelum kegiatan inti pada 9 Juni, juga telah diadakan demo masak keliling berbahan baku produk organik, lomba desain poster bertema hidup sehat, dan ramah lingkungan dengan gaya hidup organik serta roadshow film tentang pertanian organik di beberapa kampus.
Bogor Organic Fair akan menjadi acara tahunan. “Bogor akan menjadi lokasi tetap selain karena sekretariat AOI berada disini, Bogor merupakan gerbang petani organik menjual produknya ke Jakarta”, kata Sri Nuryati, “karena sebagian besar petani organik berasal dari Cisarua dan Cijeruk, dan Puncak”. (Cita Ariani/SIEJ).