Aktivis Center for Orangutan Protection (COP) berunjuk rasa d idepan pintu gerbang Balaikota Solo, Kamis (16/7). Foto : MI/FERDINAND. |
SOLO, BL-Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) yang dipelihara Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Kota Solo, Jawa Tengah, mati pada Minggu (12/7).
“Orangutan yang bernama Toni ini ditemukan mati pada pukul 5.00,” kata seorang dokter hewan yang bertugas di kebun binatang ini, Nuraini, di Solo, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium mengenai penyebab kematian tersebut setelah pemeriksaan selesai.
Empat hari sebelum meninggal, lanjutnya, orangutan tersebut sudah menderita sakit dengan gejala nafsu makan menurun dan tidak beraktivitas seperti biasanya. “Selain itu, salah satu hal yang dimungkinkan menjadi penyebab kematian orang utan tersebut karena usianya yang sudah tua,” katanya.
Dia mengatakan, orang utan yang sudah 20 tahun berada di kebun binatang tersebut sudah berusia sekitar 65 tahun. Mengenai upaya pemeliharaan, dia mengatakan, pihaknya selalu melakukan tindakan rutin, antara lain pembersihan dan pemberian makan setiap hari, pemberian disinfektan dua kali dalam satu minggu dan pemeriksaan kotoran setiap dua bulan.
“Tindakan tersebut juga kami lakukan pada orangutan yang meninggal tersebut. Maka jika ada yang mengatakan penyebab meninggalnya orangutan tersebut karena kurang terpelihara, hal tersebut kami bantah,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini orangutan yang masih tersisa di kebun binatang ini berjumlah satu ekor. “Orangutan yang meninggal tersebut adalah pemberian dari Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta. Satu orangutan yang tersisa merupakan anak dari orangutan yang meninggal tersebut,” kata Nuraini. (Ant)