CIPUTAT, BERITALINGKUNGAN.COM- Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan Kembara lnsani lbnu Battuttah (KMPLHK RANITA) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta pada 3 Mei lalu mengadakan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana dengan mengusung tema ”Pelajar Tangguh Bencana” di SMA Triguna Utama Ciputat, Tangerang Selatan.
Aktifis KMLHK RANITA UIN, Lien Susuroh kepada Beritalingkungan.com mengatakan, program ini dilatarbelakangi oleh peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tepatnya jatuh pada tanggal 26 april, Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional telah resmi ditetapkan sejak tahun 2017 oleh presiden RI Joko Widodo.
Dijelaskan, RANITA sebelumnya hanya berpartisipasi dalam peringatan HKBN dengan membuat video simulasi evakuasi mandiri, namun kali ini berkesempatan menyelanggarakan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana di sekolah.
Program sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan kesipasiagaan siswa siswi SMA Triguna khususnya dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Pasalnya daerah Tangerang Selatan memiliki risiko gempa bumi yang cukup besar, terlebih lagi bangunan sekolah bertingkat dengan siswa yang bersekolah disana cukup banyak dapat menambah kerentanan sekolah bila terjadi gempa.
Mengacu kepada empat prioritas utama Sendai Framework pada poin pertama yaitu Understanding disaster risk, hal pertama yang dilakukan RANITA adalah memaparkan dan menjelaskan risiko bencana di daerah Tangerang Selatan agar seluruh siswa dapat memahami risiko bencana yang ada di daerah tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan langkah-langkah kesiapsiagaan bila sewaktu-waktu gempa terjadi untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengetahuan menghadapi bencana gempa. Rangkaian terakhir dari kegiatan ini adalah melakukan latihan simulasi evakuasi bertujuan untuk meningkatkan skill evakuasi mandiri dengan mempelajari langkah-langkah evakuasi dan dipraktekkan secara langsung.
Sebanyak 70 orang siswa mengikuti rangkaian kegiatan ini, mereka sangat antusias untuk memperhatikan dan mempraktikkan seluruh langkah-langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa. Beberapa siswa menganggap kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat.
”Teman-teman pada nerima dan antusias sama kegiatan ini, dan kami jadi tahu gimana caranya bisa menyelamatkan diri kalau terjadi gempa,”kata seorang siswa kelas XI IPS bernama Ramadhan.
Hal senada juga disampaikan Yulia murid kelas XI IPA” Kegiatan ini sangat bermanfaat, dari kami yang tidak tahu menjadi tahu. Aku pribadi sih hanya tahu mayoritas orang-orang kalau terjadi gempa itu langsung lari, padahal itu salah. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali agar kita tahu harus seperti apa ketika terjadi gempa” ujar Yulia.
Lien mengungkapkan, sebelumnya sekolah ini telah menerima edaran dari Kemendikbud untuk melakukan latihan evakuasi mandiri dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan untuk memperingati HKBN, namun sangat disayangkan himbauan ini tidak dilaksanakan oleh pihak sekolah karena satu dan lain hal.
Terselenggaranya program sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan yang diusung oleh RANITA dapat membantu mewujudkan pelajar yang tangguh bencana, sesuai harapan yang dikemukakan Pak Dani selaku bagian Kesiswaan SMA Triguna ” Saya harap Ranita dan SMA Triguna bisa menjalin kerjasama kembali dalam melaksanakan kegiatan seperti ini agar semua siswa bisa paham akan kesiapsiagaan mengenai bencana, tidak hanya teori namun dengan praktik,”ujarnya. (Wan)