JAKARTA, BL- Polda Metro Jaya masih menyelidiki siapa otak di balik beredarnya pesan singkat yang meresahkan masyarakat, terkait kemungkinan terjadinya gempa besar berkekuatan 8 – 8.5 SR yang akan menghantam Jakarta pada tanggal 24 Oktober mendatang.
Polisi sebagai pengayom dan pemberi rasa aman bagi masyarakat, menghimbau agar masyarakat jangan gampang percaya dengan isu-isu yang menyesatkan seperti itu. “harus dilihat dulu, siapa sumber informasinya, kalo bukan lembaga yang berwenang jangan langsung percaya, meski mereka menggunakan embel-embel BMG dalam pesannya”, ungkap Kombes Chryshnanda, Kabid Humas Polda Metro Jaya Dwilaksana di Ruang Humas Mapolda Metrojaya (21/10).
Pihak-pihak yang menyebarkan informasi bohong seperti ini merupakan suatu kejahatan kemanusiaan yang sangat mengerikan, karena sumber informasi yang menyesatkan dan membuat kekisruhan di tengah-tengah masyarakat, lebih lanjut Chryshnanda menegaskan.
Menurutnya, polisi masih menyelidiki dan akan memberikan sanksi tegas, terhadap pihak-pihak yang telah menyebarkan informasi bohong tersebut. “karena itu polisi tidak akan tinggal diam” lanjutnya.
Terkait keberadaan sms itu, Chrysnhnanda menghimbau masyarakat agar tidak perlu cemas. BMKG sebagai lembaga resmi pemerintah harus lebih dipercaya ketimbang SMS tersebut. Masyarakat juga harus mampu memilah-milah informasi yang kebenarannya dapat di pertanggungjawabkan.
Lebih jauh, isu-isu menyesatkan itu harus mampu dicounter dengan pemberitaan media, sehingga masyarakat mendapat informasi yang benar. “disinilah pentingnya fungsi dan peranan media” tandasnya.
Sebelumnya, keresahan ini bermula dari pesan singkat yang berbunyi: “BMG Info: Sabtu 24 Oktober 2009 kita harus waspasa karena ada lempengan yang bergeser arah Jakarta akan terjadi gempa di Jakarta 8-8,5 skala ricther… Kita usahakan jangan di gedung bertingkat… Bagi yang tidak percaya bisa searching di google jalur cincin gempa paling banyak di pulau Jawa… Bagikan kepada saudara atau teman terdekat anda.” (Jekson Simanjuntak )