Merkuri. Foto : Suarakendari.com |
BOMBANA, BL- Penggunaan bahan berbahaya dan beracun, Merkuri atau air raksa (Hg) makin merajalela di wilayah Kabupaten Bombana.
Zat yang membahayakan bagi kesehatan manusia itu, tidak lagi digunakan secara sebunyi-sembunyi. Tapi sudah di “obral” secara terang terangan diwilayah kabupaten Bombana.
Jumat pekan lalu (28/8), warga Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia Ibukota Kabupaten Bombana digegerkan temuan penggunaan Merkuri oleh sekelompok Pengusaha tambang emas.
Warga kaget, sebab diam-diam para pengusaha yang berasal dari luar Bombana itu, nekat beraktivitas dengan zat berbahaya yang berefek pada kesehatan organ manusia itu. Ironinya lagi, penggunaan bahan merkuri itu, dilakoni di sekitar pemukiman penduduk.
“Jujur kami sangat hawatir, penggunaan merkuri itu amat berbahaya bagi kesehatan. Mereka (pengusaha) sudah lama beroperasi diwilayah kami. Sementara Limbahnya tidak diurus, bahkan bisa mengalir ke sawah hingga selokan pemukiman,” pungkas Iwan warga Lameroro seperti dilansir Suarakendari.com (Jaringan Sindikasi Situs Beritalingkungan.com)
Pria ini mengisahkan, mulanya para pengusaha itu diam-diam mengontrak sebuah rumah dibilangan pemukiman Lameroro sekitar sebulan lalu. Tidak berselang lama, wargapun menaruh curiga akibat hadirnya aktivitas angkutan yang kerap membawah material tanah di lokasi kontrakannya tersebut.
“Awalnya kami pensaran dan bertanya-tanya untuk apa sebenarnya tanah itu. Rupanya dibelakang kontrakannya itu, Diam-diam, mereka membuat lokasi tempat mengais emas, dengan menggunakan
Merkuri. Wargapun marah dan melaporkan ke aparat dan BLH,” cerita iwan.
PNS di lingkup Pemkab Bombana menuturkan, aparat kepolisian dan pihak BLH Kabupaten Bombana sudah mendatangi lokasi kontarakan itu. “Usai mendapat laporan warga, Polisi dan BLH baru bergerak mengunjungi lokasi. Ditempat kontrakan itu, ditemukan penggunaan zat merkuri. Sementara material tanahnya, dicurigai disuplay dari salah satu perusahaan tambang emas di wilayah Rarowatu ,” ujar Iwan yang ikut menyaksikan pemeriksaan tersebut.
Penemuan Merkuri mendapat tanggapan miring dari sejumlah elemen masyarakat Bombana. Muhamad Anis, Direktur Jaringan Advokasi Kebijakan Publik (jarakk) Kabupaten Bombana mengutuk para penambang Emas yang gunakan bahan beracun tersebut.
Dia meminta aparat kepolisian dan pihak BLH agar memproses persoalan ini hingga tuntas.”Ini adalah kecolongan luar biasa dalam bentuk pengawasan. Penggunaan merkuri ini sudah lama terhembus di Bombana. Dan kali Ini, sudah sangat terang-terangan. Dulunya itu, secara sembunyi sembunyi digunakan di wilayah pertambangan. Tapi Kini, sudah didepan mata kita. Bayangkan saja diolah disekitar pemukiman Ibukota. Ini bukti, lemahnya sisi pengawasan dan pengamanan di daerah kita ini,” tukas Muhamad Anis. DAR
–>