Gambar ini menggambarkan reaktor metamaterial yang dipanaskan secara induktif dengan katalis yang mengisi penyekat busa keramik. Ini menghasilkan karbon monoksida dan air dari reaksi pergeseran gas air terbalik. Foto : Mantel Dolly.
STANFORD, BERITALINGKUNGAN.COM – Para peneliti dari Stanford Engineering telah mengembangkan reaktor termokimia baru yang dapat menghasilkan panas besar yang diperlukan untuk proses industri dengan menggunakan listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Penemuan ini berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida dari sektor industri, yang saat ini menyumbang sekitar sepertiga dari total emisi karbon di Amerika Serikat.
Reaktor ini menggunakan teknologi pemanasan induksi magnetik, yang memungkinkan panas dihasilkan secara internal dalam reaktor, tanpa perlu mengalirkan panas melalui pipa-pipa seperti yang terjadi pada teknologi konvensional berbahan bakar fosil.
Dengan desain yang lebih kecil, murah, dan efisien, reaktor ini mampu menghasilkan panas secara efektif dan mendorong reaksi kimia yang dibutuhkan untuk industri dengan efisiensi lebih dari 85%.
“Kami menciptakan infrastruktur reaktor yang dialiri listrik dan dapat diskalakan untuk proses termokimia dengan fitur pemanasan dan transfer panas yang ideal,” ujar Jonathan Fan, profesor teknik elektro di Stanford dan penulis senior penelitian ini seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman stanford.edu (22/08/2024)
Reaktor baru ini berhasil menjalankan reaksi kimia reverse water gas shift, yang dapat mengubah karbon dioksida yang tertangkap menjadi gas bernilai tinggi yang bisa digunakan untuk bahan bakar berkelanjutan. Fan dan timnya tengah bekerja untuk meningkatkan skala teknologi ini serta memperluas aplikasinya di berbagai industri, termasuk penangkapan karbon dioksida dan pembuatan semen.
“Elektrifikasi memberi kita kesempatan untuk merancang ulang infrastruktur, mengatasi hambatan yang ada, dan menyederhanakan reaktor-reaktor ini, serta mendekarbonisasi industri,” tambah Fan.
Penelitian ini didanai oleh Stanford Doerr School of Sustainability Accelerator, National Science Foundation, Gates Millennium Scholarship, dan Stanford Graduate Fellowship (Marwan Aziz)