
Aerial view/Solar cells float clean energy that will be the energy of the future.
Untuk pertama kalinya, para peneliti menggunakan kriteria yang lebih rinci—seperti kedalaman dan suhu air—untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang berapa banyak panel surya terapung yang dapat ditampung beberapa waduk di AS. Bahkan dalam perkiraan mereka yang paling konservatif, waduk di negara itu menawarkan potensi yang sangat besar untuk pengembangan di masa mendatang dan dapat menampung proyek dengan kapasitas hingga 77.000 megawatt. Foto : Getty Images
NEW YORK. BERITALINGKUNGAN.COM– Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Solar Energy mengungkapkan potensi besar dari panel surya terapung (floating solar panels) untuk mendukung kebutuhan energi di Amerika Serikat.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari National Renewable Energy Laboratory (NREL), lembaga penelitian energi terbarukan utama Departemen Energi AS (DOE).
Menurut penelitian tersebut, reservoir yang dikelola pemerintah federal memiliki kapasitas untuk mendukung instalasi panel surya terapung yang dapat menghasilkan hingga 1.476 terawatt jam energi per tahun. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 100 juta rumah di AS setiap tahunnya.
Energi Bersih Tanpa Mengorbankan Lahan
Panel surya terapung menawarkan solusi energi bersih tanpa mengorbankan lahan yang semakin terbatas. Dengan dipasang di atas permukaan air, panel ini tidak hanya menghasilkan listrik tetapi juga membantu mengurangi penguapan air dengan memberikan bayangan pada reservoir. Hal ini menjadi keuntungan tambahan bagi konservasi sumber daya air, terutama di wilayah yang rawan kekeringan.
Evan Rosenlieb, salah satu peneliti utama studi ini, menjelaskan bahwa angka potensi energi tersebut adalah estimasi maksimal. “Meski kita tidak bisa memanfaatkan seluruh potensi ini, bahkan hanya mengembangkan 10% saja sudah bisa memberikan kontribusi besar bagi kebutuhan energi nasional,” ujar Evan seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman NREL.gov (16/1/2025)
Tantangan dan Peluang
Penelitian ini juga mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pengembangan energi surya terapung, seperti aktivitas manusia dan satwa liar di sekitar reservoir.
Beberapa reservoir memiliki kondisi ideal, seperti waduk pembangkit listrik tenaga air (hydropower), yang memungkinkan integrasi energi surya dan tenaga air menjadi sistem hybrid. Sistem ini lebih andal dan fleksibel dalam mendukung jaringan listrik, terutama saat terjadi kekeringan yang mengurangi kapasitas pembangkit listrik tenaga air.
Namun, tantangan teknis masih harus diatasi. Beberapa reservoir memiliki karakteristik yang kurang cocok, seperti arus yang kuat, kedalaman yang dangkal, atau dasar waduk yang terlalu curam. Selain itu, hingga kini belum ada proyek panel surya terapung berskala besar di AS yang melebihi 10 megawatt.
Rencana Masa Depan
Ke depan, tim peneliti berencana untuk mengevaluasi lokasi-lokasi yang strategis untuk pengembangan panel surya terapung. Faktor seperti kedekatan dengan jaringan transmisi, biaya pengembangan, dampak lingkungan, dan regulasi negara bagian serta federal akan menjadi fokus utama. Mereka juga akan memperluas kajian ke lokasi lain, termasuk waduk kecil, estuari, dan bahkan lautan.
Penelitian ini didanai oleh Solar Energy Technologies Office dan Water Power Technologies Office dari DOE. Data spesifik tentang reservoir yang berpotensi untuk dikembangkan juga tersedia di situs web AquaPV, yang dirancang untuk mempermudah perencanaan proyek bagi para pengembang.
Dengan potensi energi yang besar dan berbagai manfaat tambahan, panel surya terapung dapat menjadi salah satu solusi utama untuk mendukung transisi energi bersih di masa depan (Marwan Aziz).