Nokia memperkenalkan koleksi produk yang diyakini ramah lingkungan. Koleksi “I used to BE” ini dibuat dari bahan baku yang mendukung pembangunan yang berkesinambungan.
Koleksi tersebut mencakup bahan baku yang didaur ulang dan yang berasal dari alam, seperti: kaos: sebelumnya adalah 2,5 kg bamboo, tas belanja: sebelumnya adalah 5 botol plastic, USB memory stick dengan cover dari bambo, pulpen: sebelumnya adalah suku cadang mobil.
Pihak Nokia melalui situs resminya mengatakan, sengaja dibuat, produk ramah lingkungan ini sengaja dibuat sebagai bagian dari inisiatif Nokia dalam mengurangi dampak negative yang ditimbulkan produk ponsel.
Menurut Nokia, hanya 3% orang yang mendaur ulang ponsel mereka. Dari 3 dari 4 orang bahkan tidak pernah berpikir untuk mendaur ulang ponsel mereka dan hampir separuhnya bahkan tidak mengetahui bahwa ponsel dapat didaur ulang.
Jika setiap orang dari 3 milyar orang pemilik ponsel di seluruh dunia, memberikan hanya satu saja ponsel bekas mereka, maka diperkirakan dapat menghemat 240,000 ton bahan baku dan mengurangi dampak polusi dari emisi rumah kaca setara dengan 4 juta kendaraan bermotor
Lebih dari 80% di ponsel Nokia dapat didaur ulang. Plastik yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar untuk menghasilkan energi untuk proses daur ulang tersebut, sementara, bahan baku lainnya diubah menjadi kepingan-kepingan dan digunakan sebagai bahan baku konstruksi untuk pembangunan jalan. Dengan cara ini, tidak akan ada komponen yang tersisa untuk dibuang. (Marwan Azis).