MATARAM, BL, Pagi sekali sekitar jam 6.15 WIT, Nandini Rauhuniya, Siswa SMP Negeri 1 Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sudah bergegas menuju sekolah, menemui gurunnya yang akan mengantarnya mengikuti lomba pembuatan poster bencana di Gedung GOR Mataram.
Begitu sampai di Gor Mataram, Nandini didampingi gurunya langsung melakukan registrasi pada panitia dan istirahat sejenak, pelajar kelas 3 SMP itu mulai menyiapkan peralatan gambarnya seperti peralatan ada cat minyak, kuas, pensil pewarna dan palet. Sementara kertas karton yang dipakai sebagai media pembuatan poster disiapkan oleh pihak panitia.
“Saya membuat poster tentang cara penanggulangan bencana banjir. Setiap orang wajib nanam pohon sekaligus menjaga kesuburan tanah. Karenanya saya bikin poster bertema “Subur Negeriku, Lestarikan Alamku, demi generasi penerus bangsa”ujarnya.
Nandini mengaku ide pembuatan poster tersebut, diperoleh dari dari pemberitaan teve yang banyak menayakan bencana banjir. “Di sekolah juga diajarkan pendidikan lingkungan, dan setiap siswa diwajibkan nanam 1 pohon di sekolah,”ungkapnya. Lomba poster bencana ini merupakan salah satu rangkaian Peringatan Puncak Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang tahun ini di pusatkan di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelajar lainnya yang ikut dalam lomba tersebut adalah Puspita Dewi, dari Madrasah Sanawiyah Negeri 2 Mataram. Siswa kelas 2 ini memilih membuat poster tentang bencana alam dan lingkungan hidup.
“Ini lagi membuat poster tentang bencana alam. Gimana cara mengimbau orang untuk mengantisipasi bencana banjir dengan cara tidak membuang sampah ke sungai, tidak membuat limbah pabrik ke sungai. Intinya berkewajiban menjaga kelestarian alam,”jelasnya.
Meski mengaku di sekolah belum pernah mendapatkan pelajaran tentang lingkungan hidup dan kebencanaan tapi kebiasaanya membaca buku di perpustakaan sekolah, sehingga lumayan tahu isu lingkungan dan kebencanaan. “Saya senang sekali bisa ikut lomba ini, karena bisa nambah pengalaman,”tandasnya.
Koordinator Lomba Poster Nasional dari PMI Jakarta Timur, Oru Nisa Daulai menjelaskan, acara ini diikuti peserta SD dan SMP dari 20 sekolah di Kota Mataram. Tema untuk murid SD yaitu pelestarian lingkungan, sedangkan untuk SMP, temanya yaitu “Peran remaja dalam pengurangan resiko bencana”.
Dijelaskan lomba ini, bertujuan mengubah kesadaran peserta atau pelajar akan pentingnya pengurangan resiko bencana dan pelestarian lingkungan hidup. Acara ini juga bertujuan membentuk Peer leader (contoh) bagi teman sebayanya dan mencari sosok aktivis lingkungan dan kemanusian sejak dini”kata pengajar tim relawan tim reaksi cepat Kementerian Perhubungan ini.
“Yang menarik dari mereka adalah pesan-pesan yang ditampilkan dalam poster mereka yg sifatnya mengajak dan menghimbau melestarikan lingkungan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana,”tandasnya.
Acara ini terselenggara atas kerjasama konsursiun siaga bencana yang terdiri atas PMI, Plan, Muhammadiyah, Pramuka dan UNDP. (Marwan Azis).