
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Pada 11 Februari 2000, pesawat ulang-alik Endeavour diluncurkan dalam misi ke-97 untuk mengemban tugas besar: memetakan elevasi permukaan Bumi dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.
Misi ini dikenal sebagai Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), dengan tujuan untuk menghasilkan peta topografi tiga dimensi dari 80% daratan di Bumi dalam satu kali penerbangan.
Misi tersebut melibatkan penggunaan instrumen radar canggih yang dipasang pada ujung sebuah tiang panjang sepanjang 60 meter, yang merupakan instrumen terpanjang yang pernah diterbangkan dengan pesawat ulang-alik.
Dikutip Beritalingkungan.com dari laman nasa.gov (20/08/2024), instrumen ini dirancang oleh para ilmuwan dan insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pemetaan topografi global, termasuk mengatasi keterbatasan satelit penginderaan sebelumnya yang sulit menembus awan dan memiliki kualitas peta yang bervariasi antarnegara.
Selama 11 hari, para astronaut di Endeavour, dipimpin oleh Komandan Kevin Kregel, bekerja keras untuk memastikan instrumen radar dapat berfungsi dengan optimal. Mereka menggunakan manuver rumit yang disebut “fly-cast” untuk memposisikan tiang dan radar dalam posisi yang tepat agar dapat mengumpulkan data elevasi yang akurat. Meski mengalami kendala teknis seperti pembekuan sistem jet gas yang seharusnya menstabilkan tiang, para kru berhasil menyelesaikan misi ini dengan sukses.
Hasil dari misi SRTM ini telah memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai bidang, termasuk mitigasi bencana, penelitian iklim, dan perencanaan kota. Data yang dihasilkan masih digunakan hingga hari ini, mendukung ribuan penelitian setiap tahunnya.
Misi ini tidak hanya mengungkap ketinggian gunung dan kedalaman lembah yang sebelumnya tidak diketahui, tetapi juga menjadi landasan bagi pemetaan topografi global yang lebih akurat dan menyeluruh.
Dengan keberhasilan misi ini, NASA telah membuka jalan bagi penelitian dan aplikasi baru dalam ilmu lingkungan, geografi, dan manajemen sumber daya alam, menjadikan SRTM sebagai salah satu tonggak penting dalam eksplorasi Bumi dari luar angkasa (Marwan Aziz)