Kawah Gunung Ciremai. Foto : Abe Sumilat. |
KUNINGAN, BL – Lima pendaki dari Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, yang tersesat di Gunung Ciremai sejak Jumat (1/1) lalu sudah ditemukan tim SAR. Kondisi mereka dalam keadaan mengkhawatirkan karena kehabisan bekal dan terluka.
Kelima pendaki itu adalah Muha (22), Nila (22), Budiman (23), Maskom (18), dan Wahyu (17). Mereka merupakan teman sepermainan yang berangkat mendaki Gunung Ciremai, Kamis lalu, melewati jalur Rajagaluh, Majalengka, hendak melewatkan malam tahun baru di Gunung Ciremai.
Dalam upaya pencarian, sedikitnya empat puluhan orang berasal dari Basarnas, POLRI/TNI, pecinta alam, serta masyarakat lokal dilibatkan. Berdasarkan informasi yang dikirimkan korban kepada temannya, diketahui posisi mereka berada 1Km dari puncak. Mereka mulai tersesat akibat kelelahan dan kondisi hujan terus-menerus disertai kabut, saat turun dari puncak menuju jalur Linggarjati.
Dari beberapa tim yang diberangkatkan, tim PPGC (Pengelola Pendakian Gunung Ciremai) berjumlah 8 orang merupakan tim pertama yang menemukan korban. Hal ini dibenarkan oleh Lili, salah satu tim pencari. “Saat saya naik, saya mendapat kabar dari PPGC bahwa korban telah di temukan di Blok Pengasinan, sekitar 2.700 mdpl pada pukul 10.30 WIB dengan kondisi lemas akibat kehabisan bahan makanan. Selain itu ada juga yang luka”, ungkap Lili.
Lili juga menambahkan, hingga Senin malam (04/01) kemungkinan besar korban dan tim pencari masih berada di kawasan Cadas Ngampar yang terhalang oleh jurang kecil, menghubungkannya dengan tanjakan Seruni (Pos V). “mau tidak mau, malam ini mereka akan menginap disana, karena melewati jurang sangat beresiko. Selain itu, baik pencari maupun korban berada dalam keadaan lemah” tuturnya.
Kabar ditemukannya para pendaki yang tersesat langsung ditanggapi pihak keluarga dengan perasaan senang. Pasalnya, kabar terakhir mereka dapatkan hanya melalui SMS yang dikirimkan korban kepada salah seorang temannya.
Syahroni, ayah Wahyu –salah seorang korban–, gak menyangka masih bisa menemukan anaknya dalam keadaan hidup. Tentu saja, karena selama ini Wahyu tidak pernah mendaki dan Ciremai terbilang sering mengambil korban. Kepergiannya yang tanpa pamit pun menjadi salah satu kekhwatirannya.
“begitu tahu anak saya masih hidup, saya langsung mengucap syukur pada Alloh. Gak nyangka mereka masih bisa ditemukan, karena waktu tim pertama berangkat mereka tidak menemukan apa-apa hingga kembali lagi ke pos pendakian”, ujar Syahroni.
Ke depannya, Syahroni juga tidak akan mengijinkan anaknya untuk naik gunung lagi, mengingat Wahyu bukanlah anggota pecinta alam. “saya kira, Wahyu juga tidak bakal mau naik gunung lagi, karena dia pasti trauma”, pungkasnya.
Kabar dari tim pencari, diketahui logistik yang mereka bawa sudah habis sejak dua hari lalu dan mereka diperkirakan tidak bisa banyak bergerak karena ada yang luka. Tim pencari pun menganjurkan agar kelima pendaki tetap di tempat karena ada tim khusus yang akan menjemput.
Tim pencari dibagi dalam beberapa regu untuk menyisir wilayah tersebut dan menjemput kelimanya. Pos pencarian dipusatkan di Linggarjati, yang diperkirakan searah dengan posisi mereka di utara Gunung Ciremai.
Rencananya, tim pencari akan melanjutkan usaha evakuasi melalui rute Linggarjati pada Selasa (05/01) pagi dengan cara bertahap, sesuai dengan kemampuan tim. (Jekson Simanjuntak )