Hutan Indonesia yang hilang akibat ekspansi Procter & Gamble, grup Musim Mas di Kalimantan Tengah. Foto: Greenpeace |
JAKARTA, BL- Laju penggundulan hutan (deforestarasi) di Indonesia kini menempati posisi tertinggi di dunia, bahkan mengalahkan angka deforestasi Brasil 460.000 hektar.
Penelitian terbaru diterbitkan di jurnal Nature Climate Change (29/06/2014) menyebut, setahun setelah moratorium diterbitkan, deforestasi di Indonesia malah meningkat dengan cepat. Antara 2000-2012, Indonesia kehilangan 6,02 hektare hutan setiap tahunnya.
“Jadi ada peningkatan kehilangan luas hutan alam dari tahun 2000-2012, bahkan di tahun 2012 kehilangan ini untuk Indonesia bahkan lebih besar dibandingkan Brasil, ada peningkatan proporsi di wetland, ada peningkatan proporsi forest land use yang seharusnya tak boleh diganggu,” kata Mantan peneliti di Kementerian Kehutanan dan kini bekerja di Universitas Maryland AS, Belinda Margono seperti dilansir BBC (30/6/2014).
Tidak mengherankan kini Indonesia menjadi negara ketiga penghasil gas emisi tebesar di dunia. “Menurut saya, hutan di Indonesia tengah stres berat sekarang,” kata Matthew Hansen, peneliti di University of Maryland, seperti dikutip dari Mashable, .
Fakta bahwa Indonesia kehilangan hutan lebih banyak daripada Brasil sungguh memprihatinkan,” kata Hansen. Padahal Indonesia hanya memiliki seperempat hutan hujan jika dibandingkan dengan Brasil.
Kementerian Kehutanan melaporkan setiap tahun, Indonesia kehilangan 0,4 juta hektare lahan hutan pada 2009-2011. Namun, studi ini menemukan laju kehilangan hutan tahunan sebenarnya jauh lebih tinggi dari itu, yakni sekitar 0,84 juta hektare per tahun pada 2012.
Meski begitu, Hansen menyatakan kesalahan tidak semua menunjuk pada pemerintah Indonesia. Karena, ada negara-negara lain semisal Amerika Serikat yang juga berkontribusi pada dengan membeli produk yang mengandung minyak sawit dan bahan lainnya yang dipanen dari hutan hujan Indonesia.
Belinda berharap data yang ditemukan mampu membantu pemerintah mengurangi deforestasi. “Saya ingin tahu bagaimana pemerintah akan bereaksi mengenai hasil penelitian ini,” katanya. Margono mengatakan ia berencana untuk terus memperbarui data guna mendapatkan fakta penyebab hilangnya hutan sepanjang 2012.
Tanggapan Kemenhut
Sementara itu, Kementerian Kehutanan membantah deforestasi di Indonesia mencapai 840.000 hektar pada 2012 lalu, seperti disebutkan dalam hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change.
Juru bicara Kementerian Kehutahan Eka Widodo mengakui hutan di Indonesia berkurang pada 2012 lalu, tetapi jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan hasil penelitian tersebut.
“Berdasarkan data yang ada di Kementerian Kehutanan ada terjadi deforestasi, penyebabnya itu antara lain adalah kebakaran hutan, mungkin ada alih fungsi dan kemungkinan ada illegal logging, deforestasi yang terjadi setiap tahun itu sekitar 450.000 hektar, tetapi angkanya fluktuatif, kalau terjadi kebakaran hutan maka itu lunas (penanaman lagi),” kata Eka. (BBC/NCC).