Labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta), juga dikenal sebagai kura-kura moncong babi atau pig-nosed turtle, merupakan satu-satunya spesies dari keluarga Carectochelyidae yang masih ada.
Hewan endemik Papua ini memiliki keunikan fisik dan ekologi yang membezakannya dari kura-kura air tawar lainnya. Namun, spesies ini menghadapi ancaman serius yang mengancam kelangsungan hidupnya di alam liar.
Deskripsi Fisik
Labi-labi moncong babi memiliki penampilan yang sangat khas. Tidak seperti banyak kura-kura lainnya, kaki labi-labi ini berfungsi sebagai sirip, mirip dengan penyu, yang memudahkan gerakannya di dalam air.
Hidungnya yang menyerupai babi, dengan lubang hidung di ujung moncong yang berdaging, memberi nama pada spesies ini.
Karapasnya berwarna abu-abu dengan tekstur kasar, sedangkan plastronnya berwarna krem. Labi-labi ini dapat tumbuh hingga sekitar 70 cm dengan berat lebih dari 20 kg. Jantan dapat dibedakan dari betina melalui ekornya yang lebih panjang dan sempit.
Distribusi dan Habitat
Spesies ini ditemukan di daerah utara Australia, Irian Jaya selatan, dan Papua Nugini selatan. Labi-labi moncong babi menyukai habitat seperti sungai, muara, laguna, danau, rawa, dan kolam dengan hutan lebat di sekitarnya. Mereka biasanya ditemukan di perairan dengan dasar pasir dan kerikil yang tertutup lumpur dengan kedalaman rata-rata enam kaki. Meskipun pernah melimpah di beberapa wilayah, populasi labi-labi ini telah mengalami penurunan yang signifikan. Perlindungan di Australia telah membantu, tetapi New Guinea belum menerapkan tindakan konservasi yang memadai.
Makanan dan Perilaku
Sebagai omnivora, labi-labi moncong babi memakan tumbuhan dan hewan. Mereka lebih menyukai buah dan daun ara liar, serta buah-buahan lain seperti apel, kiwi, dan pisang. Mereka juga makan potongan ikan dan udang, dan terkadang cacing serta anak tikus. Hewan ini memerlukan kolam besar atau aliran sungai sebagai habitat dan tidak memerlukan tempat berjemur. Suhu air harus dijaga antara 26,1 hingga 30 °C dengan sistem penyaring biologi untuk menjaga kualitas air.
Ancaman terhadap Spesies
Labi-labi moncong babi menghadapi beberapa ancaman utama. Salah satu ancaman terbesar adalah perdagangan ilegal, di mana kura-kura ini sering diselundupkan ke luar negeri, terutama ke Cina dan Taiwan, untuk digunakan dalam obat-obatan tradisional.
Selain itu, perusakan habitat akibat deforestasi dan perubahan lingkungan juga menjadi masalah signifikan. Meskipun spesies ini dilindungi di Australia, tindakan serupa belum diterapkan secara konsisten di Papua Nugini.
Upaya Pelestarian
Untuk melindungi labi-labi moncong babi, beberapa upaya pelestarian telah dilakukan. Taman Nasional Gunung Lorentz di Papua merupakan salah satu perlindungan terakhir bagi spesies ini.
Perlunya tindakan konservasi yang lebih luas di wilayah-wilayah lain sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup labi-labi moncong babi. Selain itu, peningkatan kesadaran publik dan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal juga merupakan bagian integral dari strategi pelestarian.
Upaya pelestarian yang efektif memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat setempat. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan populasi labi-labi moncong babi dapat pulih dan bertahan di habitat alaminya***