Aksi aktivis Greenpeace di Kantor Pusat KFC, AS (23/5) kemarin. Foto : Greenpeace. |
JAKARTA, BL- Kentucky Fried Chicken (KFC) akhirnya merespon laporan Greenpeace yang menuduh KFC menggunakan bahan kemesan yang bersumber dari hutan lindung di Sumatera, Indonesia.
KFC di Amerika membantah laporan itu. Menurut pihak KFC seperti dilansir Radio Australia (24/5), 60 persen kemasannya berasal dari sumber yang sustainable.
Sementara itu, ABC News juga melaporkan, Kentucky Fried Chicken (KFC) KFC Australia telah menghentikan penggunaan minyak kelapa sawit di gerai-gerai penjualan mereka di Australia.
Menurut pihak KFC Australia, keputusan tersebut diambil datang setelah mereka menerima pengaduan dari para pelanggan mereka tentang penggunaan minyak kelapa sawit, yang terkait langsung dengan deforestasi di Asia Tenggara.
KFC rencananya akan menggunakan produk minyak canola, yaitu minyak nabati yang dibuat dari biji buah canola, atau disebut juga rapeseed. Raksasa makanan siap saji ini hanya akan menggunakan biji buah canola
yang tidak dimodifikasi secara genetis.
Redaksi Beritalingkungan.net juga mengirim pesan konfirmasi ke pihak KFC Indonesia melalui situs resmi mereka, namun hingga kini berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari KFC Indonesia.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, para aktivis dari Greenpeace International kemarin mulai melancarkan aksi protes di kantor pusat Kentucky Fried Chicken, KFC, di Kentucky, setelah sebuah laporan mendapati bahwa perusahaan tersebut menggunakan kemasan yang berasal dari hutan alam Indonesia. (Marwan Azis).