Kembali ke Alam, Kukang, Beruk, dan Monyet Ekor Panjang Dilepasliarkan di TNBBS
LAMPUNG, BERITALINGKUNGAN.COM – Dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati dan mendukung konservasi satwa liar, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, serta Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) pada tanggal 27 Juli 2024 lalu melaksanakan program translokasi dan pelepasliaran satwa.
Kegiatan ini berlangsung di Resort Balik Bukit, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, di mana empat individu kukang sumatera (Nycticebus coucang), empat individu beruk (Macaca nemestrina), dan dua puluh individu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
Fathia dari YIARI menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan untuk mendukung pemulihan populasi satwa liar dan ekosistemnya di Indonesia.
Satwa-satwa tersebut sebelumnya menjalani proses rehabilitasi intensif di pusat rehabilitasi YIARI, yang bekerja sama dengan BBKSDA Jawa Barat. Proses rehabilitasi mencakup penilaian mendalam terhadap kesehatan fisik dan perilaku satwa, memastikan kesiapan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan alam. Beberapa dari mereka merupakan hasil penyerahan oleh masyarakat, sitaan dari perdagangan ilegal oleh pihak kepolisian (Polda Metro Jaya), atau ditemukan dalam konflik dengan manusia.
Pentingnya translokasi dan pelepasliaran ini terletak pada upayanya untuk:
- Memulihkan populasi satwa di habitat asli.
- Mengurangi konflik antara manusia dan satwa.
- Mendukung pemulihan ekosistem yang terganggu.
“Resort Balik Bukit dipilih karena menawarkan ekosistem yang ideal dengan berbagai tipe habitat yang mendukung kehidupan kukang, monyet ekor panjang, dan beruk. Ketersediaan pakan alami yang melimpah dan kesadaran masyarakat setempat yang tinggi turut memastikan lingkungan yang aman bagi satwa yang dilepasliarkan,”ujar Fathia (01/08/2024).
Acara ini juga melibatkan partisipasi masyarakat setempat dari Kecamatan Balik Bukit, yang diundang untuk mengikuti acara pembukaan pelepasliaran satwa. Dalam kesempatan tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kepedulian terhadap kelangsungan hidup satwa liar dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan wilayah konservasi TNBBS.
Decis Maroba, S.Hut., M.Sc menambahkan kegiatan ini tidak hanya mendukung kelestarian satwa liar, tetapi juga menegaskan komitmen bersama dalam melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia untuk generasi mendatang (Marwan Aziz).