Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, para ahli waris korban meninggal akan mendapat santunan Rp 11 juta yaitu dari Kemensos sebesar Rp 5 juta, Gubernur Sumut 3,5 juta, dan Bupati Karo 2,5 juta. Pemberian santuan secara simbolis kepada para ahli waris pada hari Kamis (13/1) lalu di Posko Utama.
Sementara itu proses pemulangan pengungsi masih dilakukan. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, menekankan agar semua petugas membantu proses pemulangan pengungsi. 236 personil TNI, Polri dan relawan dikerahkan dalam pemulangan pengungsi dari 4 desa. Dimulai dengan apel persiapan di Posko Utama Kabanjahe, TNI, Polri, Pemda Karo, BPBD Sumut, dan relawan memfasilitasi para kepala keluarga untuk pembersihan rumah dan fasilitas umum di desa mereka pada Senin pagi (10/2). Kepala keluarga dari Desa Cimbang, Ujung Payung, Rimo Kayu, dan Batu Karang mulai hari ini melaksanakan pembersihan tempat tinggal mereka masing-masing.
Setelah apel persiapan, truk dari TNI, Polri, dan Pemda menjemput para kepala keluarga (KK) di jambur-jambur. Para ibu, anak-anak, dan kelompok rentan lain masih tinggal di pos penampungan hingga tempat tinggal mereka siap dihuni kembali. Target pembersihan selama tiga hari ini sebagai rencana persiapan pemulangan keluarga yang saat ini masih di pos penampungan.
Menurut Sutopo, pembersihan tempat tinggal masing-masing KK menggunakan padat karya atau cash for work. Masing-masing kepala keluarga memperoleh Rp 50.000 per KK/hari. Berdasarkan data Posko Utama, jumlah dari 4 desa tersebut sebagai berikut Desa Cimbang 68 KK (234 jiwa), Rimo Kayu 196 KK (657 jiwa), Batu Karang 270 KK (805 jiwa), dan Ujung Payung 93 KK (311 jiwa). (Wan).