Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace saat berlabuh di perairan Bali 2007 lalu, disambut puluhan kapal nelayan. Foto : dok Wikipedia. |
JAKARTA, BL-Sebuah sinyal bagus diperlihatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana Kapal Rainbow Warior berkunjung ke Indonesia tahun depan.
Presiden SBY menyambut baik kedatangan Direktur Eksekutif Greenpeace Kumi Naidoo untuk berbicara terbuka dalam memberikan saran, rekomendasi, dan kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan solusi mengenai lingkungan hidup.
“Sebenarnya kita berada dalam perahu yang sama, organisasi Anda sangat kredibel di dunia internasional, dedikasi, kerja keras, dan kritik anda terhadap seluruh negara dan bangsa dalam pandangan saya sebenarnya adalah bagian dari solusi, solusi besar,” kata Presiden SBY dalam pertemuan tersebut seperti dilansir laman resmi Presidensby.info.
Dalam kesempatan tersebut, Kumi juga mengundang Presiden untuk bertandang ke Kapal Rainbow Warior milik Greenpeace yang direncanakan berlabuh di Rio de Janeiro dalam rangka KTT Bumi Juni ini.
“Kami juga mengundang Presiden SBY untuk mengunjungi kapal kami ‘Rainbow Warior’ yang nanti akan ada di Rio, dan meminta izin agar Rainbow Warior dapat mengunjungi Jakarta tahun depan,” ujar Naidoo.
Presiden, lanjut pria asal Afrika tersebut, menyambut hangat rencana Greenpeace tersebut. “Kata Presiden, jika kapal Greenpeace Rainbow Warrior mau datang, silakan.” Presiden juga mengajak Greenpeace mendukung dan berjalan bersama pemerintah. Naidoo menyambut baik ajakan ini. Kapal Rainbow Warrior dalam sejarah perjalananya keliling dunia yang membawa misi pembelaan lingkungan sempat ditolak berlabuh di perairan Indonesia pada tahun 2010 oleh Kementerian Luar Negeri RI tanpa alasan yang jelas.
Naidoo mengaku sangat terkesan mendengar komitmen Presiden SBY dalam melestarikan lingkungan dengan cara yang juga memajukan ekonomi sehingga mengurangi kemiskinan. “Indonesia bukan hanya pemimpin di rumah, melainkan juga dalam kepemimpinan global yang sangat dibutuhkan,” Naidoo menambahkan.
Menurut Kumi Naidoo, ada dua hal dibahas dalam pertemuan tadi. “Yang pertama, Greenpeace akan mendukung Presiden SBY di level global dalam mengedepankan isu pengurangan emisi karbon dan pengembangan energi bersih dan terbarukan tapi juga dengan cara yang baik untuk ekonomi,” kata Naidoo.
Kedua, dibahas kebutuhan Greenpeace untuk bekerja sama dengan komunitas bisnis. “Presiden juga bersemangat ketika tahu bahwa kami sedang bekerja sama dengan grup Sinarmas untuk memastikan agar ada cara yang lebih berkesinambungan dalam memajukan produksi minyak kepala sawit,” Naidoo menjelaskan.
Kumi Naidoo datang bersama pimpinan Greenpeace lainnya, seperti Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Von Hernandez, Kepala Kantor Indonesia Nur Hidayati, dan Kepala Kampanye Global Hutan Indonesia Bustar Maitar.
Sementara Presiden SBY didampingi Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Sebelum pamit, Kumi menyerahkan sebuah buku ke Presiden SBY berjudulThe Last Green Paradise, Forest Planet dari Greenpeace. (Arc/Marwan Azis).