![]() |
Kampanye pengurangan penggunaan kemasan plastik di acara peringatan Konservasi Alam Nasional di Bali. Foto :KLHK. |
BALI, BERITALINGKUNGAN.COM- Kementerian Lingkungan Hidup terus menggalakan kampanye pengurangan penggunaan kemasan plastik untuk mengurangi produksi sampah plastik.
Giliran Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara (P3E) melakukan kampanye pengurangan penggunaan kemasan plastik pada Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang bertema “Konservasi Untuk Masyarakat” di Taman Nasional Bali Barat, Jembrana, Bali pada 8-11 Agustus 2016.
Kepala P3ES Rijaluzzaman menjelaskan, kampanye dilaksanakan melalui pengenalan konsep pelaksanaan kegiatan kantor yang ramah lingkungan atau yang dikenal juga sebagai Eco Office.
Strategi kampanye yang dilakukan pada kegiatan HKAN tersebut salah satunya dengan menyampaikan surat himbauan kepada seluruh peserta agar membawa botol minum isi ulang (tumbler).
Peserta dapat melakukan isi ulang air minum pada galon besar yang telah disediakan oleh panitia. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kemasan gelas atau botol plastik.
Adapun strategi lainnya meliputi : pertama, menyajikan makanan ringan (snack) dan makan siang dengan menggunakan wadah ingke (piring dari bahan lidi/rotan) baralas daun sehingga dapat digunakan kembali untuk mengurangi pemakaian kotak makan berbahan kertas, kedua, menyiapkan lap basah berbahan handuk yang dapat dipakai kembali sebagai pengganti tisu, ketiga, menggunakan gelas berbahan kaca sebagai pengganti gelas/botol plastik, empat melakukan kampanye pada stand pameran P3E Bali dan Nusra dengan menyediakan brosur mengenai kantor ramah lingkungan serta spanduk ajakan mengurangi penggunaan plastik dengan semboyan yang di dengungkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada sidang ke-2 UNEA “Less Plastic, Be Fantastic”.
“Jumlah pengurangan penggunaan kemasan plastik pada rangkaian acara ini berkurang cukup signifikan. Diperkirakan pengurangan sebanyak 2100 gelas atau botol kemasan plastik,”ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
Seraya menambahkan, mengingat peserta yang hadir dari kalangan instansi, diharapkan konsep ini dapat memberikan efek bola salju ke berbagai instansi yang hadir untuk menerapkan kantor ramah lingkungan di instansi masing-masing.
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi bagi seluruh peserta untuk mulai hidup berbudaya lingkungan,”tandasnya. (BL)
–>