![](http://www.beritalingkungan.com/media/cache/6b/1e/6b1ed689d1cbb958e88ebe7301cf89f3.jpg)
JAKARTA, BL-Suhendro Baskito, Asisten Deputy Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang mengaku hingga saat ini Jakarta belum siap menghadapi banjir, meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemda DKI, termasuk pembangunan Kanal Banjir Timur.
Hal tersebut disampaikan, Suhendro Baskito, dalam Konperensi Penguragan Risiko bencana Berbasis Komunitas VI yang diselenggarakan oleh Masyarakat Peduli Bencana Indonesia (MPBI) di Jakarta.
“Laju pembangunan masih terus berlangsung dengan jauh lebih cepat, sehingga ruang terbuka hijau hanya tersisa 9%. Padahal seharusnya Jakarta menyisakan 30% ruang terbuka hijau, sebagai kawasan wilayah tangkapan air hujan,”ujarnya.
Lebih jauh Suhendro menjelaskan, bahwa persoalan tata ruang berkait erat dengan wilayah-wilayah di bagian hulu, seperti Bopunjur (Bogor, Puncak dan Cianjur), bila tingkat turun hujan tinggi di wilayah tersebut maka banjir akan segera mengancam Jakarta. Pembangunan gedung-gedung tinggi kian memperparah banjir Jakarta.
“Untuk itu, kami menargetkan untuk menyediakan 13 % ruang terbuka hijau. Saat ini sudah dimulai penataan kembali taman-taman dam ruang terbuka hijau lainnya di wilayah DKI Jakarta,”tandasnya. (Trinimala Ningrum/Anton)