Instalasi Air Bersih di SDN Kintelan II Yogyakarta. Foto : kintelanii.blogspot.com |
YOGYAKARTA, BL- Bencana erupsi Merapi yang diikuti lahar dingin pada Oktober 2010 silam mengakibatkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. Diantaranya, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bagi masyarakat Jogyakarta. Pasca bencana kondisinya sempat mengkhwatirkan.
Salah satu yang terparah adalah sumber air baku mata air UmbulWadon. Padahal Umbulwadon menjadi sumber air baku bagi PDAM Kota Yogyakarta. Dengan kapasitas 350-550 liter per detik, sumber air baku ini sangat dibutuhkan. Setiap harinya PDAM Kota Yogyakarta menyalurkan 80 liter air per detik untuk melayani kebutuhan masyarakat di kawasan tengah kota Yogyakarta.
Saat ini, guna mengatasi kerusakan, BNPB dan Cipta Karya Kementerian PU telah membangun instalasi pengolahan air minum dengan kapasitas 3×20 liter per detik.
“Lebih dari 30 ribu jiwa pelanggan PDAM di kawasan Tengah Kota Yogyakarta, saat ini dapat memperoleh pelayanan air minum yang terjaga kualitas dan kuantitasnya”, ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada beritalingkungan.com.
Dana yang diperlukan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp. 5,68 milyar, bersumber dari dana siap pakai BNPB yang dilaksanakan Kementerian PU melalui Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Yogyakarta.
Sementara itu, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hargobinangun yang melayani 26 ribu masyarakat di kawasan Pakem, Ngemplak, Sleman Kota, Condongcatur, dan Kalasan, Kabupaten Sleman Provinsi DIY juga telah selesai dituntaskan.“SPAM Hargobinangun mengambil sumber air baku PDAM dari mata air Umbulwadon dengan debit 75 liter per detik”, papar Sutopo.
Dengan terbangunnya SPAM lengkap kapasitas 3×20 liter per detik tersebut, 26 ribu jiwa terlayani air bersih, baik kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya. Terlebih lagi dengan akan masuknya musim kemarau, masyarakat tidak mengalami kesulitan mengakses air bersih.
Adapun dana yang dibutuhkan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hargobinangun sebesar Rp. 8,69 milyar. Sumber dana berasal dari dana siap pakai BNPB untuk penanganan darurat lahar dingin Merapi.
“Sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh Kementerian PU melalui Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Yogyakarta”, pungkasnya. (Jekson Simanjuntak)