Graham Hughes memperlihatkan stempel visa terbaru dari Sudan Selatan di ibukota Juba. Foto: VOA. |
Seorang pria Inggris berusia 33 tahun memecahkan rekor dunia karena bepergian ke 201 negara tanpa naik pesawat terbang.
Pria itu bernama Graham Hughes, kini ia berusia 33 tahun asal Inggris, merayakan apa yang ia klaim rekor dunia karena menjadi orang pertama yang berkunjung ke 201 negara lewat jalan darat dan laut. Graham melakukan perjalanan tersebut selama hampir empat tahun.
“Hari ini adalah hari ke-1.426 ekspedisi Odyssey saya, yang merupakan upaya memecahkan rekor dunia sebagai orang pertama yang mengelilingi dunia tanpa naik pesawat terbang,” ujarnya. Ia merayakan kesuksesan menjelajahi dunia tepat saat berada di Juba, Sudan Selatan.
Dengan dana terbatas hasil sumbangan teman dan keluarga, ia menumpang kendaraan orang, menginap di rumah orang, dan hanya makan makanan lokal dalam perjalanannya.
Memakai topi koboi dan memegang tiga tas kecil, Hughes mengatakan bahwa tidak ada yang percaya ia dapat melakukan hal tersebut ketika ia mengumumkan rencananya.
“Sebagian besar orang mengira saya gila, banyak yang merasa itu mustahil, tidak mungkin berhasil. Banyak pertanyaan seputar bagaimana jika sampai di Irak, Afghanistan dan Somalia. Jujur saja, negara-negara tersebut mudah dimasuki,” ungkapnya.
Ia mengatakan para pejabat di perbatasan Turki membebaskan persyaratan visa dan memperbolehkannya masuk ke Irak selama 10 hari.
Yang paling sulit, menurutnya, adalah pergi ke pulau-pulau di Pasifik seperti Sao Tome dan Nauru, yang seringkali hanya dapat dicapai oleh kapal kargo yang berlayar sebulan sekali. Namun Hughes bertekad menjejak tanah setiap negara untuk menyelesaikan tugasnya.
Pengalaman berkesan yang dilaluinya termasuk peluncuran pesawat ulang alik angkasa luar di Amerika Serikat dan berkelana di Afrika. Pengalaman buruk termasuk ditahan selama enam hari di Republik Demokrasi Kongo karena disangka mata-mata, serta ditahan di Cape Verde.
Hughes mengatakan ia paling terkesan dengan orang-orang yang ia temui, bukan tempat.
“Saya menjadi percaya kembali dengan kemanusiaan karena orang-orang yang saya temui sangat ramah dan senang menolong,” ujarnya.
Ia sempat mengalami masa sedih ketika harus terbang pulang ke Liverpool untuk menemui kakak perempuannya yang sakit parah dan kemudian melanjutkan perjalanan setelah ia meninggal. Ia juga mengalami patah hati karena berpisah dengan kekasihnya selama 10 tahun pada bulan-bulan terakhir.
Hughes memecahkan rekor dunia pada tahun pertama perjalanannya dengan mengunjungi 133 negara. Ia kemudian berhasil memasuki ke-193 negara anggota PBB, sekaligus tempat-tempat seperti Palestina, Kosovo dan Taiwan, yang tidak secara resmi dianggap berdaulat.
Hughes mengatakan inspirasi awalnya datang dari komedian Inggris Michael Palin dari serial Monty Python, yang membawakan acara televisi ’Keliling Dunia dalam 80’ pada 1980an.
Suatu hari nanti, Hughes ingin menetap kembali di Liverpool. Namun untuk saat ini, ia belum siap berhenti dari perjalanannya karena itu, menurutnya, adalah pekerjaan terbaik di dunia. (VOA/Hannah McNeish)