Ilustrasi Presiden RI serahkan Kalpataru. Foto : Istimewa. |
JAKARTA, BL- Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan Penghargaan Kalpataru kepada para penjuang pelestari lingkungan.
Acara tersebut bertempat di Istana Negara, Jakarta (5/6). Selain itu, Presiden SBY juga menyerakan penghargaan Adipura, Adiwiyata Mandiri dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menerima buku Status Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2011 dari Menteri Lingkungan Hidup, serta menandatangani Sampul Hari Pertama Perangko Seri Peduli Lingkungan 2012.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2012 adalah Green Economy : Does It Include You?. Disesuaikan dengan konteks Indonesia menjadi Ekonomi Hijau : Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan. Makna mendasar dari tema ini adalah urgensi seluruh umat manusia, baik secara individu, kelompok maupun negara, untuk mengubah pola konsumsi dan produksi atau gaya hidup menuju perubahan perilaku yang berkelanjutan. Tema ini juga dimaksudkan untuk mengangkat momentum United Nations Conference on Sustainable Development atau dikenal Rio+20 yang akan diselenggarakan pada bulan pertengahan Juni 2012.
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA. mengatakan berbekal berbagai inisiatif kebijakan dan program yang mendukung penerapan Ekonomi Hijau, diharapkan Indonesia dapat tampil memimpin upaya global menuju pembangunan berkelanjutan dan yang lebih penting lagi adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia.
Kepedulian dan kepeloporan masyarakat melestarikan lingkungan dari waktu ke waktu semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu, disampaikan penghargaan lingkungan kepada individu, kelompok maupun perwakilan pemerintah daerah yang telah berprestasi di bidang lingkungan hidup. Penghargaan lingkungan tersebut adalah Penghargaan Kalpataru, Adipura, Adiwiyata Mandiri dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik.
Penghargaan Kalpataru tahun ini dipilih oleh Dewan Pertimbangan Kalpataru yang diberikan kepada individu maupun kelompok masyarakat sebagai pejuang pelestarian lingkungan, sebagai berikut:
Kategori Perintis Lingkungan
- Galuh Saly beralamat di Desa Batumandi, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang dinilai berhasil melakukan pembibitan gaharu lebih dari 1,6 juta pohon yang disertai sosialisasi, pembinaan dan pelatihannya.
- Ishak Idris beralamat di Kelurahan Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh ia dinilai gigih melalukan penanaman mangrove di kawasan Iboih seluas 32 hektar dan melakukan patroli rutin untuk pengamanan Kawasan Laut di Lhok Iboih dan sekitarnya.
- Ali Mansyur beralamat di Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur secara konsisten menanam sekitar 1,5 juta dan mangrove dan tanaman lain di pesisir pantai Tuban seluas 134,8 hektar.
Kategori Pengabdi Lingkungan
- Siti Badriyah beralamat di Desa Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimplementasikan Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan dengan mencetak 400 Tutor Keaksaraan dan 4.000 warga Keaksaraan seprovinsi.
- Ali Muryati beralamat diKelurahan Beragam, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara, mengajarkan pendidikan karakter bagi guru dan siswa TK/PAUD dan ibu-ibu PKK Kota Binjai serta mengajak masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang untuk menanam Mangrove.
- Rahmat Arifin beralamat di Kelurahan Aur Duri, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Jambi, ia melakukan pengamanan terhadap habitat harimau sumatera di dalam kawasan TNKS dan memitigasi konflik manusia dengan harimau sumatera melalui pendekatan kearifan lokal.
Kategori Penyelamat Lingkungan.
- Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan beralamat diDesa Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Selama 22 tahun membangun 883 unit instalasi biogas sebagai energi alternatif untuk masak, penerangan dan pemanas air pada 1.215 KK di 12 desa.
- Kelompok Masyarakat Penyelamat Hutan Suci Wenara Wana beralamat di Desa Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali melakukan konservasi populasi monyet ekor panjang sejak tahun 1999 dan pada tahun 2011 berjumlah 605 ekor.
- Kelompok Pemberdaya dan Pengguna Air Oi Seli beralamat di Desa Maria Utara, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat berhasil menyelamatkan 12 sumber mata air di Maria Utara; merehabilitasi 435 hektar lahan kritis kebun dan hutan lindung; merevitalisasi 500 hektar sawah menjadi berpengairan.
Kategori Pembina Lingkungan.
- Samuel Oton Sidin beralamat di Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melakukan penanaman pada lahan kritis, melestarikan binatang asli Kalimantan dan berbagai jenis tumbuhan yang disertai pembibitannya serta melakukan penyuluhan lingkungan;
- Josrizal Zain beralamat di Kelurahan Balai Nan Tuo, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia dinilai berhasil memperbaiki bantaran sungai, penanaman pohon dan pembinaan penambang liar, menciptakan kondisi Pasar Tradisional “Ibuh”, membina 2500 pedagang kaki lima dan mengelola sampah pasar menjadi kompos.
- R. Haryo Ambar Suwardi beralamat di Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan Hutan Rakyat, Hutan Desa, Gerakan Sekolah Hijau dan Program Konservasi Hutan.
Presiden mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para pemenang Kalpataru atas jasanya di bidang lingkungan. “Saudara-saudara telah berjasa besar dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, keindahan kota, dan kehijauan sekolah. Lanjutkan kerja keras saudara-saudara dalam kepeloporan dan keteladanan pada pemeliharaan kelestarian lingkungan di wilayah saudara masing-masing,”harapnya. (Marwan Azis).