Letusan Gunung Rokatenda disertai abu vulkanik dan dentuman besar. |
PALUE, BL-Gunung api Rokatenda di Pulau Palue Kabupaten Sikka bagian utara, Provinisi NTT meletus pada Sabtu (2/2) pukul 23.45 Wita. Akibat letusan terbentuk bubungan abu vulkanik setinggi kurang lebih 5 Km, yang kemudian menyebar dengan area yang sangat luas.
Letusan disertai bunyi dentuman dan suara gemuruh terdengar hinnga pos pengamatan. Semburan lava pijar juga terjadi selama 20 menit.
Abu vulkanik juga jatuh di daerah di sebelah barat Gunung Rokatenda yaitu Kabupaten Nagekeo dan Kabuapaten Sikka. Dilaporkan hujan abu masih terjadi hingga saat ini.
Berdasarkan informasi dari lapangan yang dihimpun BNPB, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Akibatnya sekitar 2.000 orang dari Kecamatan Palue sekitar G. Rokatenda terpaksa lari mengungsi ke Kota Maumere dan Maurole bagian utara Kab Ende.
“Saat ini, status Gunung Rokatenda masih Siaga (level 3)”, ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.
Akibat tebalnya abu vulkanik, masyarakat masih memerlukan masker, meski sebelumnya pemerintah Kabupaten Sikka sudah mendistribusikan sebanyak 11.000 masker.
“Selain itu, pemerintah setempat juga mendistribusikan bantuan air minum bersih, makanan kepada para pengungsi” papar Sutopo.
Data terakhir yang diterima BNPB pada Minggu (3/2) pukul. 06.00 WITA hujan abu akibat letusan G Rokatenda kembali terjadi. Sedikitnya tercatat 5 kali gempa guguran dan 2 kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 42. Adapun lama gempa sebanyak 120-260 detik.
Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih buruk, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, semabari mendengarkan anjuran dari pemerintah setempat. (Jekson Simanjuntak)