![]() |
Aksi aktivis Greenpeace dan pembela laut di Jakarta. |
JAKARTA- BL- Laut Indonesia dalam krisis akibat pencemaran, penangkapan berlebih, dan dampak perubahan iklim. Hampir 70% produksi ikan laut dunia bersumber dari stok yang mengalami eksploitasi penuh, melampaui kemampuan ikan untuk berkembang biak dengan berkelanjutan.
Menurut Arifsyah Nasution, Jurukampanye Laut Greenpeace Indonesia, menurunya stok perikanan tangkap akan menyulitkan sebagian besar nelayan Indonesia yang memiliki kapal dengan volume di bawah 5GT. Menurut data resmi pada 2011 520.472 dari 581.845 kapal penangkap ikan di Indonesia memiliki volume di kurang dari 5 GT.
Aktivis Greenpeace bersama para Pembela Lautan melakukan aksi damai menyuarakan pentingnya agenda pemulihan laut bagi anggota parlemen dan Presiden baru terpilih di Bundaran Monas menuju Budaran HI, Jakarta, Minggu (27/4).
Mereka menyuarakan pentingnya agenda pemulihan laut bagi Anggota Parlemen dan Presiden baru terpilih, termasuk untuk mendukung kesepakatan internasional baru di bawah hukum laut internasional (UNCLOS 1982). Hukum ini diantaranya mendorong pembentukan jejaring kawasan cagar alam laut dunia di perairan internasional, yang bebas dari eksploitasi manusia.
Mereka juga mendesak pemimpin untuk berkomitmen pada 100% laut sehat dan suaka laut global. (Marwan Azis).