Greenland Mencair Lebih Cepat, Picu Kenaikan Permukaan Laut Ancam Komunitas Global
Potret kondisi es di Greenlanad. Foto : JChristophe_Andre via Pixabay
GREENLAND, BERITALINGKUNGAN.COM– Pencairan es di Greenland semakin mengkhawatirkan, memicu lonjakan permukaan laut yang dapat mencapai satu meter pada akhir abad ini.
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Universitas Liège, Belgia, mengungkapkan bahwa lapisan es di Greenland dapat kehilangan antara 964 hingga 1735 gigaton es per tahun pada skenario emisi gas rumah kaca tinggi (SSP585). Temuan ini menjadi peringatan serius bagi jutaan orang di wilayah pesisir yang rentan terhadap banjir dan bencana lainnya.
Prediksi yang Mengkhawatirkan
Studi yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters ini menggunakan tiga model iklim regional—RACMO, MAR, dan HIRHAM—untuk memprediksi pencairan es di Greenland. Ketiganya sepakat bahwa proses pencairan ini sulit dihentikan tanpa pengurangan drastis emisi gas rumah kaca.
“Lapisan es Greenland saat ini berkontribusi sebesar 25% terhadap kenaikan permukaan laut global, atau sekitar 0,6 mm per tahun. Jika pencairan terus berlanjut, kontribusinya bisa mencapai hingga 1 meter pada tahun 2100,” kata Xavier Fettweis, Kepala Laboratorium Klimatologi Universitas Liège seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman
Peningkatan permukaan laut ini mengancam jutaan orang di wilayah pesisir dunia, yang berisiko mengalami banjir, kerusakan infrastruktur, dan hilangnya lahan pemukiman.
Para peneliti juga menjelaskan bahwa perbedaan prediksi antar model iklim sebagian besar disebabkan oleh perbedaan dalam memodelkan aliran air mencair. “Saat salju mencair, sebagian air meresap dan membeku kembali, sementara sisanya langsung mengalir ke laut,” ujar Quentin Glaude, insinyur dari Montefiore Institute di Universitas Liège. Faktor ini, bersama dengan umpan balik albedo (daya pantul permukaan), menjadi penyebab perbedaan prediksi yang signifikan.
Penelitian ini menjadi langkah penting dalam menyempurnakan model iklim masa depan. Para ilmuwan menekankan pentingnya memahami lebih baik bagaimana air mencair diserap oleh salju serta dampak perubahan ketinggian lapisan es terhadap dinamika pencairan.
Dengan dukungan superkomputer NIC5 dari Walloon Region, penelitian ini menunjukkan kolaborasi penting antara institusi Eropa dalam menghadapi tantangan iklim global. Hasil studi ini akan digunakan untuk memperbarui penilaian Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), memperkuat proyeksi kenaikan permukaan laut di masa depan.
Seruan untuk Tindakan Nyata
Pencairan es di Greenland adalah peringatan keras yang tidak dapat diabaikan. Penemuan ini menyerukan aksi segera untuk membatasi pemanasan global, melindungi komunitas yang rentan, dan menjaga ekosistem dunia dari dampak yang lebih buruk di masa depan.
Greenland kini menjadi simbol mendesaknya transisi menuju keberlanjutan. Tanpa perubahan nyata, konsekuensi bagi bumi dan penghuninya akan semakin berat (Marwan Aziz)