ACEH, BERITALINGKUNGAN.COM – Gempa berkekuatan M6,2 melanda Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, pada Selasa (28/5). Gempa terjadi pukul 18.52 WIB dan dirasakan di beberapa daerah seperti Nagan Raya, Aceh Barat, dan Simeulue dengan skala intensitas IV MMI.
Di Aceh Selatan, gempa terasa dengan skala intensitas III MMI, sementara di Banda Aceh, Aceh Besar, Bireun, Aceh Tengah, Gayolues, dan Bener Meriah, skala intensitas tercatat II MMI.
Menurut analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,78° LU dan 95,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 95 km arah barat laut Sinabang-Aceh dengan kedalaman 22 km.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan bahwa hingga pukul 19.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
“Sementara itu, hasil pendataan dampak gempa dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue mencatat bahwa Mesjid Baiturrahim di Desa Lewak, Kecamatan Alafan, mengalami kerusakan pada pintu kaca yang pecah akibat gempa tersebut,” ujarnya (29/05/2024)
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait upaya penanggulangan dampak gempa (Marwan Aziz)