JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Erupsi Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berlanjut.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, pada pagi letusan dari permukaan laut mencapai 3.800 meter dari permukaan laut (dpl), atau 1.500 meter dari puncak Gunung Barujari. Tinggi puncak Gunung Barujari 2.300 m dpl. Condong asap mengarah ke Barat mengikuti arah angin. Letusan dan amplitudo di posisi 40 mm.
Pantauan satelit Himawari menunjukkan abu vulkanik ke arah Barat hingga Barat Daya hingga ke Banyuwangi Jawa Timur. Kondisi demikian menyebabkan Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar Bali ditutup kembali. Berdasarkan Notice to Airman A2470/15, penutupan berlaku 4-11-2015 pukul 07.05 WIB sampai dengan 5-11-2015 pukul 07.45 WIB.
Status Gunung Rinjani masih Waspada (level II). Hingga saat ini belum perlu ada pengungsian. BNPB dan BPBD sedang melakukan koordinasi menyusun rencana kontinjensi terkait erupsi Gunung Rinjani. Jumlah penduduk yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB. 33.700 jiwa, yaitu KRB I 13.800 jiwa, KRB II 14.700 jiwa, dan KRB III 5.300 jiwa. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Dilarang ada aktivitas masyarakat di dalam radius 3 km dari Kaldera Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani memiliki 2 kerucut di bagian timur danau yaitu Gunung Barujari atau Gunung Tenga dengan ketinggian 2.376 m dpal, dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan dengan ketinggian 2.110 m dpal. PVMBG menetapkan nama dari gunung yang saat ini erupsi adalah Gunung Rinjani karena sesuai nomenklatur dari 127 gunungapi di Indonesia. Gunung Barujadi adalah salah satu kerucut atau anak dari Gunung Rinjani. (Marwan Azis)