Warga yang tengah berbelanja tampak berkerumun usai dievakuasi dari sebuah mal di Medan, Sumut, Rabu (11/4). Foto : Binsar Bakkara/AP |
BALIGE, BL- Sejumlah warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, berhamburan keluar rumah akibat guncangan gempa, Rabu, sekitar pukul 17.00 WIB, sebab khawatir getaran cukup kencang tersebut menimbulkan bencana yang tidak diinginkan.
“Guncangan gempa terasa sangat kuat, hingga mengakibatkan dinding rumah yang terbuat dari papan berderak keras, membuat kami sekeluarga segera menyelamatkan diri takut getarannya merobohkan rumah,” kata Mangapul Pardede (42), warga kelurahan Napitupulu di Balige, Rabu.
Ia menyatakan dirinya bersama sejumlah warga lainnya, berhamburan keluar dari rumah dan sebagian besar lari menuju tanah lapang yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Menurut dia guncangan gempa yang cukup kuat tersebut membuat tiang listrik lampu jalan yang ada di sekitar rumahnya bergoyang sangat kencang serta menimbulkan suara cukup keras dari sejumlah atap rumah yang terbuat dari seng, hingga menjadikan suasana cukup gaduh.
Apalagi, kata dia guncangannya berlangsung cukup lama, yakni sekitar dua menit, sehingga menimbulkan kepanikan bagi warga setempat.
Jonni Marpaung (39), seorang warga lain yang tidak jauh dari tempat itu menyebutkan, dirinya sangat kaget, karena rumah semi permanen yang mereka tempati terasa bergetar sangat kuat, hingga mengakibatkan seluruh anggota keluarganya terpaksa lari ke halaman.
Ia mengatakan banyak masyarakat yang berhamburan lari ke luar rumah, karena khawatir terjadinya gempa yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak mereka inginkan.
Setelah gempa tak lagi mengguncang, barulah sebagian warga kembali masuk ke rumah masing-masing, meski ada sebagian yang enggan kembali ke rumah, karena takut gempa susulan terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tobasa, Rekson Simanjuntak menyebutkan, gempa tektonik berkekuatan 8,5 skala Richter (SR) yang mengguncang Aceh pada Rabu (11/4) sekitar pukul 16.02 WIB, pada 2.40 LU, 92.99 BT kedalaman 10 kilometer itu cukup mengejutkan warga di daerah tersebut, namun sejauh ini dilaporkan belum ada menimbulkan korban. (Ant).