Tas cantik yang disulap dari sampah daur ulang. Foto: idaayudwi.blogspot.com |
KENDARI, BL- Pemerintah Kota Kendari terus berupaya untuk memanfaatkan sampah yang ada di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini.
Setelah berhasil memanfaatkan gas metan sebagai energi yang terbarukan, saat ini pemerintah mencoba untuk melakukan daur ulang sampah yang ada di Kota Kendari.
Kepala Dinas Kebersihan Kota Kendari, Tin Farida mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pelatihan daur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya melihat masih ada peluang bagi kita untuk menjadi kota ini sebagai kota yang ramah terhadap lingkungan, salah satu caranya dengan memanfaatkan sampah plastik yang masih bisa didaur kembali untuk dijadikan tas, celemek dan beberapa kebutuhan lainnya,” kata Tin Farida di Kawasan Pedagang Kaki Lima seperti dilansir Suarakendari.com (Sindikasi situs berita Beritalingkungan.com).
Menurutnya, pemanfaatan sampah tersebut juga mengajarkan kepada masyarakat untuk bisa memilih sendiri mana sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan tidak dapat dimanfaatkan.
“Dengan daur ulang ini, masyarakat bisa menabung sendiri sampahnya di bak penampungan sampah, atau menjualnya langsung kepada pemulung, karena kami akan melakukan daur ulang,” ujarnya.
Sementara itu, Wali kota Kendari, Asrun, mengatakan bahwa daur ulang sampah yang dilakukan tersebut memberikan bukti nyata bahwa sampah tersebut masih bisa dijadikan kebutuhan.
“Kita lihat hari ini, sampah yang didaur ulang tersebut bisa dijadikan tas dan celemek, saya juga sebagai walikota kalau ada tas yang dihasilkan dari daur ulang akan saya gunakan,” kata Asrun.
Dalam kesempatan tersebut, Asrun membagikan celemek hasil daur ulang kepada sejumlah pedagang ikan agar ketika memotong ikan baju para pedagang tersebut tidak kotor.
Asrun juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar dengan inovasi baru yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, dapat mengajarkan kepada semuanya untuk bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) karena selain pengelolaan gas metan saat ini upaya daur ulang dilakukan oleh pemerintah (LINA)