JAKARTA, BL-Pemerintah akhirnya mengurangi dana rekonstruksi erupsi Merapi. Jika sebelumnya disepakati Rp 1,35 trilyun, saat ini berkurang menjadi Rp 946 milyar, selama tiga tahun yaitu 2011-2013. Hal ini dilakukan berdasarkan penajaman program rencana aksi nasional rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Merapi.
Dari total dana tersebut Rp 722 milyar untuk Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta dan Rp 224 milyar untuk tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Magelang, Klaten dan Boyolali. Ada penghematan sebanyak Rp 404 milyar.
Sutopo Purwo Nugroho, humas BNPB mengatakan berkurangnya kebutuhan dana tersebut disebabkan terjadinya pembatalan pembebasan tanah masyarakat di Kawasan Rawan Bahaya (KRB) 3 seluas 1.300 hektar di DI Yogyakarta dan 10 hektar di Jawa Tengah.
Selama tahun 2011, alokasi anggaran pemerintah yang sudah digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Merapi sebesar Rp 679,3 milyar. Dari total anggaran tersebut, BNPB telah menyerahkan dana lebih dari Rp 539 milyar kepada pemerintah daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dan Tim Pendukung Teknis (TPT) rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Merapi.
Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan Rp 135,9 milyar dan Kementerian Agama Rp 4 milyar. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pembangunan sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, lintas sektor, administrasi dan pendampingan.
Untuk 2012 pemerintah mengalokasikan dana Rp 314 milyar yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp 296,9 milyar, Kementerian Agama Rp 16,4 milyar dan Kementerian Sosial Rp 810 juta.“Ditargetkan pada tahun 2012 pembangunan permukiman bagi 3.943 unit rumah bagi masyarakat yang terdampak langsung erupsi dan lahar dingin Merapi dapat diselesaikan” pungkasnya. (Jekson Simanjuntak)