JAKARTA, BL – Inisiatif pendanaan untuk penanggulangan perubahan iklim semakin bertambah menyusul meningkatnya kesadaran akan pentingnya isu perubahan iklim dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G8 di L`Aquila, Italia.
“Ada beberapa inisiatif untuk pendanaan upaya penanggulangan perubahan iklim seperti green fund yang diusulkan Meksiko dan berbagai proposal lain untuk menciptakan pasar untuk emisi karbon, di samping peningkatan pendanaan dari donor maupun anggaran masing-masing negara,” kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar saat telekonferens langsung dari L`Aquila dengan wartawan di Jakarta, Jumat (10/7).
Masalah perubahan iklim masuk dalam pembahasan sesi kedua dalam KTT G8 yang berlangsung di L`Aquila, Italia sejak 8-10 Juli 2009.
Pada sesi tersebut disepakati deklarasi bersama untuk meningkatkan investasi serta koordinasi dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi ramah lingkungan pada 2015 hingga dua kali lipat.
Selain itu, dalam forum G8 juga disepakati pemotongan emisi sebesar 80 persen untuk negara maju dan 50 persen untuk negara berkembang pada 2050 yang diharapkan dapat mencegah kenaikan suhu dunia melebihi ambang bahaya dua derajat celcius.
“Di samping itu juga telah disepakati agar negara berkembang dapat tetap tumbuh dan mendapat akses dana serta teknologi untuk mitigasi emisi maupun adaptasi terhadap perubahan iklim,”ujar Rachmat seperti dilansir Antara.
Pada kesempatan itu, Presiden Obama yang mengetuai diskusi sesi perubahan iklim menyimpulkan pentingnya isu pendanaan dan teknologi untuk negara berkembang dan inisiatif spesifik dengan swasta seperti Green Fund dan pasar karbon yang efisien.
Kesimpulan lainnya yang diambil adalah bahwa perubahan iklim telah berdampak pada kemiskinan sehingga perlu perhatian khusus dan cepat sehingga keputusan-keputusan konkrit perlu diambil oleh para kepala negara pada pertemuan selanjutnya termasuk pertemuan G20 bulan September 2009.
“Sebelum itu (September) diharapkan para kepala negara dapat membahas isu-isu spesifik dan mendorong secara politis fleksibilitas yang diperlukan sehingga dapat diselesaikan menjelang UNFCCC di Kopenhagen,”tutur Rachmat.
Selain isu perubahan iklim juga dibahas isu keamanan pangan dan energi. Pertemuan G8 tersebut diharapkan dapat mendorong tindak lanjut solusi permasalahan global dengan langkah-langkah, program dan pendanaan yang konkrit.
Presiden Obama telah mensinyalir adanya dana sekitar 15 miliar dolar AS untuk membiayai berbagai program penanggulangan masalah keamanan pangan dan energi dunia. (Ant)