KUPANG, BL- penyemprotan dispersant jenis corexit 9500 yang digunakan Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) untuk menemgelamkan tumpahan minyak di Laut Timor akibat meledaknya sumur minyak Montara pada 21 Agustus 2009, diduga kuat telah mencemari seluruh wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dugaan tersebut didasarkan pada penyebaran tumpahan minyak Montara bercampur timah hitam yang kemudian ditenggelamkan oleh AMSA ke dasar Laut Timor dengan menyemprotkan bubuk kimia sangat berbahaya dan beracun dispersant Corexit 9500 yang terus mengalir seiring alur pergerakan arus bawah laut dan angin. Corexit bisa menyebabkan kematian pada jutaan bahkan milyaran bentuk kehidupan laut dan perairan.
Hal tersebut disampaikan Ferdi Tanoni, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) melalui keterangan tertulisnya kepada redaksi Beritalingkungan.com kemarin. Dugaan pencemaraan itu didasarkan pada sebuah laporan peneliti sejumlah ahli yang tergabung dalam YPTB Peduli Laut Timor.
Tanoni meyakini seluruh perairan NTT dan Timor Timur telah tercemar tumpahan minyak Montara dan dispersant Corexit 9500 yang sudah hampir tiga tahun tanpa diikuti dengan sebuah penelitian ilmiah yang patut dan transparan
Foto : Greenpeace. |
“Ini masalah kemanusiaan yang sangat dahsyat, tetapi pemerintahan kita di Jakarta terus berdiam diri tanpa ada upaya untuk menangani masalah tersebut secara bersama-sama dengan Pemerintah Australia dan perusahaan pencemar, PTTEP Australasia yang mengelolah ladang Montara tersebut,” katanya.
Menurut penulis buku “Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Ekonomi Politik Canberra-Jakarta” itu, pihaknya sedang mengupayakan untuk melayangkan gugatan ke Pengadilan Australia menuntut pemerintahan negara itu untuk bertanggungjawab atas persoalan yang dialami masyarakat pesisir di kepulauan Nusa Tenggara Timur.
“Hasil tangkapan nelayan kita turun drastis sejak wilayah perairan Laut Timor yang menjadi ladang kehidupannya tercemar. Demikian pun halnya dengan usaha budidaya rumput laut mengalami kegagalan akibat wilayah perairan budidaya tercemar,” ujarnya.
Atas dasar ini, lanjut Tanoni, pemerintah seharusnya lebih serius dan membuka mata melihat persoalan yang dihadapi masyarakat petani dan nelayan di Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban dari pencemaran.(Marwan Azis).
Keterangan foto : Ilustrasi penyemprotan corexit di areal tumpuhan minyak Teluk Meksiko.
Dokumentasi gulfofmexicooilspillblog.com