Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara meletus.
MALUKU, BERITALINGKUNGAN.COM – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa selama dua pekan terakhir, tercatat sebanyak 11.738 kali gempa akibat aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
“Gempa vulkanik dalam menunjukkan peningkatan yang signifikan,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan di Jakarta seperti dikutip Beritalingkungan.com (17/05/2024).
Wafid mengungkapkan bahwa rentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu. Kemunculan gempa dangkal ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan akibat migrasi magma ke kedalaman dangkal.
Pada periode 1-15 Mei 2024, tercatat berbagai jenis kegempaan di Gunung Ibu, termasuk 40 kali gempa letusan, 7 kali gempa guguran, 1.850 gempa hembusan, 49 kali gempa harmonik, 13 kali gempa tornillo, 7.590 kali gempa vulkanik dangkal, 80 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 132 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa terasa.
Sedangkan pada 16 Mei 2024, pukul 00.00 hingga 18.00 WIT, Badan Geologi mencatat ada 1.975 kali gempa yang terdiri dari 4 kali gempa letusan, 185 kali gempa hembusan, 2 kali gempa guguran, 12 kali gempa harmonik, 1.744 kali gempa vulkanik dangkal, 22 kali gempa vulkanik dalam, dan 6 kali gempa tektonik jauh.
Gunung Ibu, yang merupakan gunung api tipe stratovolcano, memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Badan Geologi melakukan pengamatan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Pada 13 Mei 2024, pukul 13.14 WIT, pihak Badan Geologi merekam gempa terasa dengan skala modified mercalli intensity (MMI) II. Menurut stasiun BMKG Ternate, sumber gempa tersebut berada 59 kilometer barat laut Jailolo, Maluku Utara, dengan kedalaman 17 kilometer.
Sejak kejadian gempa tektonik itu, sering kali muncul gempa drumbeat terutama setelah kejadian erupsi. Gempa drumbeat adalah gempa mikro vulkanik dengan bentuk gelombang monoton atau multiplet yang terekam mulai dari puluhan menit hingga berbulan-bulan. Pada 15 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 2.830 kejadian.
Hari ini, tanggal 16 Mei 2024, pukul 10.55 WIT, dari stasiun BMKG Ternate terekam gempa dengan magnitudo 2,8 pada kedalaman 1 kilometer. Episentrum gempa tersebut terletak di barat daya Tobelo, Maluku Utara. “Dari pukul 10.38 sampai 12.13 WIT, terekam rentetan gempa dangkal dengan amplitudo rata-rata 3 milimeter,” kata Wafid.
Lebih lanjut, Wafid menyampaikan bahwa seiring dengan peningkatan kejadian gempa di Gunung Ibu, ketinggian awan abu vulkanik juga cenderung meningkat mencapai 5.000 meter dari kawah puncak. Lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata),” kata Wafid (Ant/BL)