Penebangan hutan mangrove. Foto : Istimewa. |
BREBES, BL–Australian Government’s Overseas Aid (AUSAID) membidik kerusakan yang terjadi kawasan hutan mangrove di sepanjang pantai utara Kabupaten Brebes.
Bahkan, lembaga milik Australia itu kini telah menerjunkan tim guna meneliti kerusakan hutan mangrove dan cara penanganannya.
Tim Pendamping Kegiatan AUSAID di Brebes, Mashadi mengatakan, penelitian dilakukan terkait penataan daerah abrasi dan akresi yang terjadi di sepanjang pantai utara Brebes.
Kegiatan itu sebagai tindak lanjut penelitian yang telah dilakukan tim dari Undip Semarang dan Balitbang Provinsi Jateng. Dimana, hasilnya menyatakan kondisi hutan mangrove di pantai Brebes rusak parah dan mendesak ditangani. Sebab, kerusakan itu sudah terjadi menyeluruh.
Paling parah terjadi di pantai Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes. Di titik itu ratusan hektare hutan mangrove rusak diterjang abrasi.
“Ini yang melatarbelakangi AUSAID tertarik dan menerjunkan tim. Selain itu, isu global warning,” ujarnya yang juga Koordinator Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (PPHTI) Brebes, didampingi Miss Theresa Sutcliffe dari Edith Cowon University Perth Australia selaku peneliti dan konsultan kegiatan AUSAID, Jumat (1/2) kemarin seperti dilansir Suara Merdeka.
Dia menjelaskan, penelitian terkait penyusunan proposal penataan dan rehabilitasi abrasi serta akresi pantai itu sudah dilaksanakan sejak 6 bulan lalu. Tim pertama yang diterjunkan adalah Piter Makay, dan kini digantikan Theresa Sutcliffe, yang sudah 20 hari berada di Brebes.
Rencananya ada tiga program inti kegiatan AUSAID terkait kerusakan hutan mangrove tersebut. Di antaranya, melakukan rehabilitasi mangrove di pesisir sepanjang pantai Brebes, penanganan sosial ekonomi masyarakat pesisir dan pemberdayaan serta penguatan kelompok masyarakat pesisir.
“Hasil akhirnya penelitan ini adalah kucuran bantuan AUSAID untuk rehabilitasi hutan mangrove dan penguatan ekonomi masyarakat pesisir di Brebes,” katanya. ( Bayu Setiawan / CN31 / JBSM )