BALI, BERITALINGKUNGAN.COM– Amartha, melalui kolaborasi dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta, menanam 2.000 pohon produktif-endemik di kawasan Hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali pada tanggal 26 Agustus 2024 kemarin.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan “Koridor Satwa Liar Amartha” yang bertujuan melestarikan ekosistem hutan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat melalui konsep perhutanan sosial.
Kegiatan ini dipimpin oleh Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha, yang menyatakan bahwa program ini mencerminkan komitmen Amartha terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput. “Penanaman pohon dilakukan dengan pendekatan agroforestri, yang tidak hanya melindungi habitat satwa liar tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,”ujar Taufan kepada Beritalingkungan.com (27/08/2024).
Dukungan dari Amartha ini diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk Nur Maliki Arifiandi dari Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), yang melihat inisiatif ini sebagai model kemitraan multipihak yang dapat mendorong ekonomi berbasis keanekaragaman hayati di Bali.
I Gusti Made Loka Putra, Ketua KTH Giri Amerta, berharap kolaborasi ini menjadi langkah awal dalam menerapkan konsep perhutanan sosial yang mengintegrasikan kelestarian hutan dengan kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga merupakan bagian dari kebijakan ESG Amartha, dengan fokus pada pilar “Amartha Lestari,” yang telah menanam 7.830 pohon di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program ini, Amartha berupaya menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta mengajak sektor swasta lainnya untuk berkolaborasi demi masa depan yang berkelanjutan (Marwan Aziz)