dok LBH Jakarta |
JAKARTA, BL- Kasus pembunuhan dan penganiayan aktivis lingkungan kembali terjadi, Sabtu (26/9) pagi hari lalu, di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Menurut Manajer Kebijakan dan Pembelaan Hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Muhnur Satyahaprabu, kedua korban tersebut atas nama Salim kancil (46) yang telah tewas dibunuh dan Tosan yang saat ini sedang dirawat Rumah Sakit dalam kondisi Kritis.
Lanjut Nur, sapaan akrabnya, Salim yang telah tewas dibunuh dijemput oleh sejumlah preman yang disinyalir suruhan kepala desa dari rumahnya dan dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-Awar.
“Salim dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Setelah meninggal, mayatnya dibuang di tepi jalan dekat areal pemakaman,” ujar Nur dalam konferensi pers di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/9) seperti dilansir kriminilitas.com.
Sementara Tosan kata Nur, dianiaya di dekat rumahnya. Walaupun Tosan sempat melakukan perlawan tetapi akhirnya jatuh juga oleh puluhan orang yang tidak dikenal.
“Akibat penganiayaan itu, Tosan saat ini dalam kondisi kritis di Rumah sakit,” jelasnya.
Kiprah Salim dan Tosan dalam penolakan tambang kata Nur, sudah lama sejak mulai aksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat melakukan pengaduan ke pemerintah pusat.
“Bagi salim dan Tosan, penambangan telah mengakibatkan kerusakan dan mengancam produksi pertanian warga khususnya di desa Solok Awar-Awar,” pungkasnya. (KC)
–>