
Ilustrasi peternak sapi perah. Foto : JPNN.
BOGOR, BERITALINGKUNGAN.COM – Dalam upaya memperkuat sektor peternakan sapi perah di Indonesia, U.S. Dairy Export Council (USDEC), bersama sejumlah mitra internasional dan lokal, menggelar program pelatihan bertajuk Training for Farmers di Bogor, Jawa Barat.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis U.S.-Indonesia Dairy Partnership (USIDP) yang bertujuan memberdayakan peternak susu melalui pelatihan langsung dan online mengenai praktik peternakan modern, nutrisi ternak, kesehatan hewan, hingga pencegahan penyakit.
Program ini, yang sudah dipersiapkan lebih dari satu tahun, merupakan tonggak penting dalam kerja sama yang melibatkan USDEC, Departemen Pertanian Negara Bagian New Mexico (NMDA), Universitas Negeri New Mexico (NMSU), serta mitra Indonesia seperti Global Dairi Alami, Cimory, dan Ultrajaya.
Meningkatkan Kapasitas Peternak Lokal
Indonesia saat ini memiliki lebih dari 160.000 peternak susu yang merawat 513.000 sapi perah, mayoritas berada di Pulau Jawa. Sesi pelatihan perdana diikuti oleh 20 peternak dari wilayah Bogor dan sekitarnya. Para peserta mendapatkan wawasan baru untuk meningkatkan efisiensi peternakan mereka, yang berdampak langsung pada kualitas dan produktivitas susu.
“Dengan berinvestasi dalam pengembangan peternak susu Indonesia, kami tidak hanya meningkatkan mata pencaharian mereka, tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah bagi industri susu di Indonesia,” ujar Jonathan Gardner, Senior Vice President USDEC Market Access and Regulatory Affairs.
Selain pelatihan langsung, program ini memungkinkan peternak mengakses modul pelatihan melalui perangkat seluler, menjangkau peternak di daerah terpencil dengan informasi yang relevan dan praktis.
Transformasi Praktik Peternakan
Sumardi, seorang peternak dari Gumilang Farm, Pondok Rangon, mengungkapkan manfaat besar dari pelatihan ini. “Hari ini saya sadar, ada banyak hal yang selama ini saya lakukan kurang tepat. Sekarang saya tahu cara yang benar dan siap menerapkannya di peternakan saya,” katanya.
Program ini juga menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memperluas dampak pelatihan. Pada 7 Januari 2025, USDEC menandatangani Nota Kesepahaman dengan IPB untuk memberikan pelatihan kepada para pendidik IPB, memperkuat hubungan antara sektor pendidikan dan praktik peternakan.
Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si., menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Program ini mendukung ketahanan pangan Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak. Bersama, kita menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk industri susu Indonesia.”
Dampak Jangka Panjang
Di tahun 2025, program ini menargetkan melatih 100 peternak susu. Selain meningkatkan produktivitas, inisiatif ini diharapkan mampu memperkuat Program Makanan Bergizi Gratis yang berfokus pada pemberian susu berkualitas tinggi kepada anak-anak sekolah dan masyarakat rentan.
Melalui kemitraan strategis ini, USDEC dan mitra lokal menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung sektor peternakan Indonesia, memberdayakan peternak, dan membangun masa depan industri susu yang berkelanjutan serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat (Marwan Aziz).