
Sumber mata air ditemukan di planet Mars. FOTO/ IST
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Penemuan terbaru dari tim peneliti ETH Zurich dan Princeton University mengungkapkan bahwa air di planet-planet di luar tata surya kita (eksoplanet) ternyata jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan sebelumnya. Namun, sebagian besar air ini tersembunyi di dalam interior planet, bukan berada di permukaannya.
Studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy yang juga seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman ethz.ch (21/08/2024) menunjukkan bahwa model simulasi terbaru memperkirakan volume air di eksoplanet muda yang jauh lebih besar dari perkiraan awal. Mayoritas air pada planet-planet ini terperangkap di dalam inti besi yang berada di bawah lapisan magma panas. Air yang terperangkap ini sangat penting untuk memahami pembentukan planet dan potensi kelayakhunian eksoplanet tersebut.
Keseimbangan Air dan Kehidupan
Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana air, yang merupakan salah satu unsur dasar kehidupan, didistribusikan di dalam planet. Sebelumnya, model sederhana yang digunakan hanya memperhitungkan air yang ada di permukaan, tetapi penelitian baru ini menunjukkan bahwa air lebih cenderung terserap ke dalam inti planet bersama tetesan besi selama pembentukan planet.
Penemuan ini mengubah cara pandang ilmuwan tentang potensi kelayakhunian planet-planet yang kaya air. Jika air di planet-planet ini sebagian besar terperangkap di dalam, bukan di permukaan, maka planet tersebut mungkin masih memiliki kondisi yang mendukung kehidupan, meski sebelumnya dianggap sebaliknya.
Implikasi untuk Eksoplanet Super-Bumi
Studi ini juga mempengaruhi pemahaman kita tentang Super-Earth, planet yang lebih besar dari Bumi dengan potensi kandungan air yang melimpah.
Sebelumnya, planet dengan terlalu banyak air dianggap tidak layak huni karena lapisan es bertekanan tinggi yang terbentuk di antara laut dan mantel planet. Namun, dengan pengetahuan baru ini, air yang terperangkap di dalam inti planet dapat berarti bahwa bahkan planet dengan kandungan air tinggi dapat memiliki kondisi yang mendukung kehidupan mirip dengan Bumi.
Penemuan ini memberikan perspektif baru tentang pencarian kehidupan di luar Bumi, terutama dalam studi eksoplanet yang memiliki atmosfer kaya air, seperti planet TOI-270d dan K2-18b, yang kini menjadi fokus penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini membuka kemungkinan baru dalam pencarian planet-planet yang layak huni di luar tata surya kita, dan mungkin suatu hari nanti, menjawab pertanyaan besar tentang keberadaan kehidupan di alam semesta ini (Marwan Aziz)