Menurut pihak WALHI, saat ini korban gempa membutuhkan bantuan makanan berupa beras, mie dan sarden.”Untuk Pangalengan yang tersedia hanya untuk 1500 orang berupa beras, mie, sarden . Sementara ada 8000 ribu lebih orang mengungsi dan terus berdatangan, ini laporan dari lapangan,” kata Masita Riany, aktivis SHI yang dihubungi beritalingkungan.com via telpon.
Selain itu tambah Riany, korban gempa juga sangat membutuhkan obat-obatan, tenda dan selimut karena jumlah pengungsi terus bertambah.
Koordinator Posko Jawa Barat, Dadang Sudardja, melaporkan, jumlah korban tewas yang tercatat 15 orang di Cianjur, 4 orang di Garut, 2 orang di Sukabumi, 8 Orang di Tasikmalaya, 8 orang di Bandung, di Bandung Barat 1 orang, di Bogor 2 orang, di Ciamis 2 orang .
Waduk di Jabar dalam pengamanan: Saguling, Cirata, Jatiluhur dinyatakan aman. Sementara Waduk Darma di Kuningan dalam pengamatan serius karena ada kecurigaan dikarenakan air yang berada di bendungan tersebut berubah keruh ketika gempa menguncang.
Dari Majalengka dilaporkan sedikitnya 40 rumah rusak berat, 86 rumah rusak ringan, 2 orang luka-luka ringan, 1 bangun SD rusak berat, 1 Mesjid rusak ringan. Adapun kecamatan yg terkena bencana di Majalengka antara lain Talaga, Banjaran, Malausma, Bantarujeg dan Cingambul.
Sementara dari Pangandaran dilaporkan dalam kondisi aman, hanya banyak rumah yang retak dan genting yang berjatuhan. Dan sebagian masyarakat masih tetap berada di pengungsian. (Marwan Azis)