Dalam pertemuan regional yang membahas krisis air pekan lalu di Yordani, Jordan Times melaporkan, para pejabat negara di Timur Tengah mengakui krisis air yang dialami banyak negara di Timur Tengah merupakan dampak dari adanya perubahan iklim yang membahayakan kehidupan manusia. 75% dari air permukaan di dunia Arab, berasal dari luar perbatasannya.
Yordania merupakan salah satu negara Arab yang paling rentan mengalami krisis air. Sumber air penduduk Yordania berasal dari distribusi air yang dikirim pemerintah setiap dua minggu sekali. Selain itu mereka juga mengandalkan tangki yang terletak di atap atau air sumur bawa tanah.
Dalam pertemuan negara-negara yang membahas masalah air di Timur Tengah yang bertempat di Yordania dan diselenggarakan oleh Organisasi Pembangunan Administrasi Arab, para ahli merekomendasikan agar pemimpin negara-negara Arab segera mengambil upaya startegis pengelolaan air di kawasan Timur Tengah untuk menghindari dampak buruk dari perubahan iklim.
Sementara itu, Menteri urusan Air dan Irigasi Jordania, Mohammad Najjar mengatakan bahwa negara-negara Arab harus bersatu untuk melindungi sumber air di semanjung Arab.“Yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk masalah ini,”tandasnya. (Marwan Azis/Jordan Times/ENN).
Artikel detailnya silakan akses di http://www.greenprophet.com/2010/01/05/15665/arab-world-water-protection/