JAKARTA, BL-Presiden akhirnya menyetujui penambahan infrastruktur peringatan dini tsunami seperti sirine, buoy tsunami, peralatan pasang surut, GPS dan lainnya.Penambahan ini dibutuhkan agar masyarakat terhindar dari bahaya yang lebih besar.
Pengalaman tidak berfungsinya sirine, saat gempa dan tsunami kecil terjadi di Aceh kemarin menjadi catatan penting. Perlu segera dilakuka evaluasi. Selain itu, buoy tsunami yang hanya beroperasi 3 unit dari 25 unit di perairan Indonesia juga perlu ditelaah menyeluruh.
“Presiden meminta agar kementerian/lembaga lain membantu BNPB yang tugasnya begitu besar”, ungkap DR. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Diharapkan masterplan antisipasi gempa dan tsunami selesai dalam waktu 1-2 bulan ke depan. Presiden juga telah menyetujui anggaran akan dialokasikan pada tahun 2013, karena semua itu demi menyelamatkan jiwa masyarakat.”Tahun ini BNPB diminta merencanakan semua untuk kebutuhan 2013 tersebut” lanjutnya.
Dari banyak lokasi yang terancam dipilih daerah-daerah prioritas yang memang rawan gempa dan tsunami.
Selesai rapat di Istana Bogor, beberapa waktu lalu BNPB segera menindaklanjuti rapat pimpinan yang langsung dipimpin Kepala BNPB. Rapat membahas rencana menyusun waktu perencanaan penyusunan masterplan tersebut termasuk dana yang diperlukan.
Selesai rapat di Istana Bogor, beberapa waktu lalu BNPB segera menindaklanjuti rapat pimpinan yang langsung dipimpin Kepala BNPB. Rapat membahas rencana menyusun waktu perencanaan penyusunan masterplan tersebut termasuk dana yang diperlukan.
Dalam waktu dekat akan diadaka rapat koordinasi yang diikuti oleh beberapa pihak terkait, seperti BMKG, BPPT, LIPI, Bakosurtanal, dan Pemda setempat. (Jekson Simanjuntak)